BALAIJARIANG, METRO–Harga bahan baku usaha rumahan masyarakat terus merangkak naik. Selain Minyak Goreng, harga tepung beras, ubi dan kacang tanah ternyata telah naik sejak beberapa bulan terakhir. Kenaikan harga itu jelas berdampak terhadap modal usaha masyarakat. Bahan baku naik, tetapi harga penjualan tetap seperti biasa. Hal tersebut diungkapkan Nina (48) pemilik usaha Rakik Kacang Fahrel di Kelurahan Balai Jariang Air Tabit, Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh, saat ini menurut ibu tiga orang anak itu, harga satu karung tepung Tapioka dengan berat 25 Kg mencapai 250 ribu, sementara beberapa waktu sebelumnya hanya seharga 150 ribu, sedangkan Harga kacang tanah naik jadi 23 ribu dari harga sebelumnya hanya 21 ribu per kilonya.
Selain dua barang itu, barang lain yang juga merangkak naik adalah telur dari harga 45-50 ribu satu papan, kini naik menjadi 55 ribu. Ia memperkirakan harga barang-barang tersebut akan terus naik seiring mendekati bulan suci Ramadhan. Atas kondisi tersebut ia (Nina.red) berharap Pemerintah bisa mengambil langkah agar harga tidak terus naik.
“Benar sekali, harga sejumlah bahan baku yang biasanya kami pakai untuk membuat Rakik kacang mengalami kenaikan yang sangat luar biasa, kondisi ini telah terjadi sejak beberapa bulan terakhir, kami berharap Pemerintah bisa mengambil langkah untuk mengatasi persoalan ini, sebab bahan-bahan tersebut kami butuhkan setiap kali produksi,” sebut Nina, Kamis (17/2) berbincang dengan wartawan.
Meski harga berbagai jenis bahan baku mengalami kenaikan, Nina mengaku tidak bisa menaikkan harga jual makanan (Rakik Kacang. red) apalagi untuk memperkecil ukuran produk yang telah ia produksi selama belasan tahun, sebab akan berdampak pada kelangsungan usaha itu.
“Meski harga bahan baku naik, saya belum bisa menaikkan harga jual maupun memperkecil ukuran, sebab akan berdampak pada kelangsungan usaha. Selama ini kami merasakan dampak yang luar biasa dari Pandemi Covid-19 dan usaha ini baru bangkit lagi,” ucapnya.
Dalam satu hari, dapur produksi Nina bisa menghasilkan 700 pak/plastik Rakik Kacang dengan kebutuhan 2 karung tepung tapioka dan 100 kilogram kacang tanah sehari. Bahkan, untuk pemasaran sendiri, Rakik Kacangnya sudah merambah pasar nasional seperti Jakarta, Bengkulu, Jambi, Riau, Kepri, Sumut dan Sumbar umumnya.
“Kalau untuk pemasaran saat ini sudah bagus, dulu memang sempat terhambat karena adanya PPKM akibat covid-19. Kita berharap, disaat produksi sudah lancar dan pemasaran juga lancar, hendaknya harga bahan baku itu juga stabil, jangan sampai mahal. Kemudian khusus minyak goreng, kita membeli harus pakai KTP dan dibatasi,” ucapnya. (uus)