SUKARNOHATTA, METRO–Heboh soal Munculnya Aliran Kepercayaan bernama Pelindung Kehidupan disalah Satu Kabupaten di Sumatera Barat yang disebut-sebut membolehkan pengikutnya untuk shalat satu kali seumur hidup serta untuk bisa menjadi pengikut aliran tersebut yang diharuskan membayar jutaan rupiah. Mendapat perhatian dari Kepala Kesbangpol Kota Payakumbuh sebagai bentuk antisipasi.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Kesbangpol Kota Payakumbuh, Budhy D Permana, Kamis (14/10). Menurutnya, hingga saat ini di Payakumbuh tingkat kepedulian masyarakat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan, paham-paham radikal serta aliran yang tidak sesuai cukup tinggi, sehingga bisa diantisipasi sejak dini.
Termasuk terkait keberadaan aliran kepercayaan atau paham bernama Pelindung Kehidupan yang baru-baru ini heboh disejumlah media massa maupun media sosial. “Sepanjang informasi-informasi yang kami dapatkan di lapangan, termasuk dari Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat dan Komite Intelijen Daerah bahwa di Kota Payakumbuh sejauh ini belum ada gejala-gejala yang ada diluar, seperti yang baru-baru menghebohkan Sumatera Barat,” ucapnya.
Budhy juga menambahkan, pihaknya bersama Kominda serta Pakem di bawah Kejaksaan Negeri Payakumbuh tetap melakukan pemantauan terhadap perkembangan aliran kepercayaan maupun paham-paham yang berkembang di tengah masyarakat.
“Kita bersama-sama seluruh unsur terus melakukan pemantauan terhadap paham-paham maupun aliran yang berkembang di tengah masyarakat. Kita juga menghimbau masyarakat untuk melakukan pengawasan dan melapor kepada pihak terkait jika terindikasi adanya paham radikal ataupun aliran sesat. Sebab hal itu juga aturan mainnya,” tutup Budhy.
Sementara Kejari Payakumbuh, Suwarsono. SH melalui Kasi Intel Kejaksaan Negeri Payakumbuh, Robby Prasetya, SH menyebutkan bahwa sejauh ini di Payakumbuh belum ada berkembang aliran / Paham Pelindung Kehidupan, meski begitu pihaknya tetap melakukan pemantauan. “Payakumbuh dan 50 kota masih aman, Belum ada berkembang namun masih kita pantau,” ucapnya melalui pesan WhatsApp kepada wartawan. (uus)