PASAMAN, METRO–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman resmi meluncurkan program pendidikan gratis 12 tahun. Program pendidikan gratis ini menyasar semua jenjang pendidikan, SD, SMP hingga SMA sederajat. Program ini berlaku mulai Januari 2022 ini menjawab visi dan misi kepala daerah Kabupaten Pasaman.
Keberanian Bupati Pasaman Benny Utama menggratiskan seluruh biaya pendidikan hingga kejenjang lanjutan atas (SMA) disambut baik banyak pihak, tidak terkecuali oleh para kepala sekolah. Program dalam meningkatkan pembangunan non fisik, yakni pembanguanan sumberdaya manusia (SDM).
“Kalau seorang bupati/pemimpin membangun gedung, jalan, jembatan itu bukanlah hal yang hebat atau luar biasa, memang semua itu sudah tertuang dalam RAPBD,” jelas Kepala SMAN 1 Padanggelugur, Nelson.
Menurut Nelson, Bupati dikatakan hebat dan luar biasa ketika ia bisa menjamin hak-hak dasar warganya, seperti menggratiskan biaya pendidikan dan kesehatan buat ratusan ribu jiwa warganya.
“Bupati dikatakan hebat dan luar biasa ketika bisa menjamin hak-hak dasar warganya. Salut buat pasangan Benny-Sabar yang telah menggratiskan biaya pendidikan dan kesehatan buat warga Pasaman,” ucap Nelson.
Kata Nelson, meski Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pasaman relatif kecil, dibandingkan dengan daerah lain, tetapi kepala daerahnya masih mau memikirkan nasib dan masa depan warganya. Terutama dalam membangun SDM generasinya pada masa mendatang.
“Dengan APBD Pasaman yang relatif kecil, beliau berdua berani tampil beda buat rakyatnya. Semoga bisa dicontoh daerah lain di Sumbar ini. Terhitung Januari 2022, biaya pendidikan tingkat SMA, SMK dan MAN digratiskan dan juga BPJS kesehatan terkhusus keluarga miskin,” kata Nelson.
Dengan program pendidikan gratis12 tahun mulai tingkat SD hingga SMA, kata Nelson, maka akses pendidikan bagi warga Pasaman semakin luas. Artinya, tidak ada lagi masyarakat Pasaman yang tidak bisa sekolah karena tidak adanya biaya.
“Apabila sebelumnya wajib belajar hanya sampai tingkat SMP, kini diperluas hingga tingkat SMA. Meskipun kewenangan SMA sudah ditangan provinsi,” kata Nelson.
Namun, Nelson berharap, anggaran dana pendidikan gratis untuk tingkat SMA yang diserahkan Kabupaten Pasaman kepada provinsi terkelola dengan baik untuk kepentingan proses belajar mengajar di sekolah.
“Harapannya, bantuan pendidikan gratis oleh Pemkab Pasaman ini, penggunaan anggarannya disesuaikan dengan kebutuhan sekolah, dalam hal ini disesuaikan dengan rancangan anggaran sekolah. Sebab, sekolah yang tahu kebutuhan di sekolah,” harap Nelson. (mir)