AGAM, METRO–Seorang petani di Kukuban, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, ditemukan tergeletak tak bernyawa di sawah yang berada tak jauh dari rumahnya, Rabu (12/10) sekitar pukul 09.00 WIB. Penemuan mayat itu sontak membuat geger warga setempat.
Apalagi, mayat korban bernama Emrizal (54) ini pertama kali ditemukan oleh istrinya sendiri. Teriakan histeris dari istri korban itulah membuat warga setempat langsung berdatangan ke lokasi. Setelah itu, jenazah korban dibawa ke rumahnya untuk disemayamkan.
Kapolres Agam AKBP Ferry Ferdian mengatakan, korban pertama kali ditemukan istrinya atas nama Fitri Yenti (48) di lokasi sawahnya. Istri korban langsung memanggil warga sekitar terkait temuan korban di sawah dalam kondisi meninggal dunia.
“Warga langsung melaporkan kejadian itu ke Bhabinkamtibmas Nagari Maninjau Bripka Heriyanto dan Bhabinkamtibmas Nagari Koto Gadang Aiptu Suhirman dan Wali Jorong Kukuban. Setelah itu, Bhabinkamtibmas, wali jorong dan warga sekitar langsung mengevakuasi korban ke rumah duka pada pukul 10.26 WIB,” ungkap AKBP Ferry, Kamis (13/10).
AKBP Ferry menuturkan, berdasarkan keterangan saksi, korban pergi ke sawah untuk mengairi sawah miliknya pada Rabu (12/10) sekitar pukul 06.00 WIB. Istri korban curiga setelah dua jam korban tidak kunjung pulang ke rumah. Pada pukul 09.00 WIB, istri pergi mencari korban.
“Setiba di sawah, istri korban menemukan korban tergeletak. Saat itu juga istri korban mencek kondisi korban yang ternyata tidak lagi bernafas dan nadi tidak berdenyut,” ujar AKBP Ferry.
Menurut AKBP Ferry, jajaran Polsek dan tim identifikasi Polres juga sudah mendatangi lokasi penemuan mayat dan mendatangi rumah korban. Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda luka aniaya pada tubuh korban.
“Keluarga korban menolak dilakukan visum yang disertai surat pernyataan. Dugaan sementara, korban meninggal akibat penyakit yang dideritanya. Karena, korban mempunyai riwayat penyakit jantung,” tutupnya. (pry)