BUKITTINGGI, METRO–Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi masuk nominasi 3 besar penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) terbaik tingkat Provinsi Sumbar 2022. Selanjutnya, Pemko Bukittinggi mengikuti penilaian tahap 2, di Kantor Balaikota Bukittinggi, Kamis (3/2). Sekda Bukittinggi Martias Wanto didampingi Kepala Bapelitbang Bukittinggi, Rismal Hadi menjelaskan, setiap tahun pemerintah pusat melalui Bappenas melakukan penilaian terhadap pembangunan daerah. Untuk tahun 2022 ini, Bukittinggi masuk nominasi tiga besar dalam PPD tingkat Sumbar dan mengikuti penilaian tahap II.
“Alhamdulillah, Bukittinggi telah lolos penilaian tahap I. Ada tiga kota di Sumbar, Bukittinggi, Padangpanjang dan Payakumbuh. Saat ini dilakukan penilaian tahap II. PPD menilai proses pembangunan daerah secara keseluruhan. Jika nantinya menjadi yang terbaik, Bukittinggi akan mewakili Sumatera Barat dalam penilaian tingkat nasional,” jelas Martias.
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar menyampaikan, proses perencanaan pembangunan Pemko Bukittinggi melibatkan berbagai unsur terkait. Prosesnya dimulai dari penyusunan RKPD, pelaksanaan musrenbang dari tingkat kelurahan, kecamatan dan tingkat kota.
“Tematik atau isu utama kita, sesuai dengan visi misi yang tercantum dalam RPJMD Kota Bukittinggi 2021-2026, bagaimana pembangunan dapat mengatasi persoalan ekonomi, SDM dan pemerintahan. Setiap proses perencanaan tersebut, kita dari pemerintah daerah selalu melibatkan seluruh unsur dan dilakukan secara bertahap,” ungkap Erman Safar, diamini Ketua DPRD Beny Yusrial.
Terkait inovasi, Pemko Bukittinggi telah mulai menyusun, merencanakan dan melaksanakan beberapa program inovasi yang mengarah pada kemasyarakatan dan juga digitalisasi. Di antaranya, Tabungan Utsman, yang merupakan program untuk membantu perekonomian, khususnya dalam pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19.
Selanjutnya, ada Sistem informasi Rumah Bukittinggi (SIRUBI), yang merupakan sistem untuk mendata dan mengetahui data rumah warga kota. “Ini dibuat untuk dapat melakukan program penanganan kawasan kumuh, pemulihan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan,” ungkap Erman.
Selain itu, juga ada inovasi Sistem Bukittinggi Hebat (SBH) dan juga pahlawan pariwisata. “Nantinya SIRUBI akan terintegrasi dengan program inovasi lainnya yang telah mulai dilaksanakan,” jelas Erman. (pry)