AGAM,METRO–Data rilis Gugus tugas percepatan dan penangan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Sumbar, Senin (22/11) menunjukkan, dari 150 sample spesimen yang diperiksa, tidak ada penambahan kasus baru alias “zero kasus”. Meski demikian, ledakan kasus Gelombang III tetap saja berpotensi terjadi.
Letupan gunung es, masih tepat digunakan sebagai analogi untuk menggambarkan situasi saat ini. Dalam artian, tampak sedikit di permukaan padahal masih banyak kasus penularan yang belum terdeteksi.
Untuk mengantisipasi potensi ledakan kasus Gelombang III, Badan Intelejen Negara Daerah (BINDA) Sumbar, kembali menggempur 4 kabupaten dengan vaksin jenis Sinovac dan Pfizer, Selasa (23/11).
Keempat kabupaten itu yakni, Kabupaten Pesisir Selatan, Padangpariaman, Agam dan Kabupaten Tanahdatar dengan target penerima dosis vaksin sebanyak, 5.170 yang terdiri dari 800 pelajar dan 4.370 masyarakat umum. “Hari ini, program vaksinasi massal kita lakukan di 4 kabupaten. Penerima vaksin di 4 kabupaten ini, kita targetkan ada sebanyak 5.170 penerima. Sasarannya, pelajar dan masyarakat umum,” kata Kepala Badan Intelejen Negara Daerah (BINDA) Sumbar Hendra.
Hendra menegaskan, pihaknya akan terus gencar melaksanakan Program Vaksinasi massal di 19 kabupaten dan kota yang ada di Sumbar, terutama di daerah yang persentase capaian vaksinnya masih rendah.
Program vaksinasi massal ini kata Hendra, sejurus dengan instruksi Presiden Jokowi yang beberapa waktu lalu meminta Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Jendral Pol (P) Budi Gunawan untuk mengerahkan kekuatan personil dan stakeholder terkait di seluruh Indonesia untuk melaksanakan program vaksinasi massal dengan pola rumah ke rumah (door to door).
“Program vaksinasi massal yang dilakukan BINDA di seluruh Indonesia ini, tidak hanya dilaksanakan di titik episentrum Covid-19 saja. Namun, menyasar ke semua wilayah. Tujuannya, agar target capaian vaksin dan Herd Immunity atau “kekebalan kelompok” dapat segera tercapai,” ujar Hendra.
Dijelaskan Hendra, merujuk data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, persentase capaian vaksinasi di Sumbar saat ini untuk dosis pertama baru menyentuh angka 49.86 persen dan 23.93 persen untuk dosis kedua. “Itu artinya, capaian program vaksinasi kita di Sumbar, masih rendah. Masih di sekitar 50 persen. Nah, ini yang akan kita upayakan. Kita akan genjot terus agar capaian vaksinasi kita tinggi,” kata Hendra.
Hendra mengatakan, untuk mencapai target vaksinasi pihaknya akan menyasar ke daerah pedalaman yang selama ini mungkin saja belum tersentuh. Belasan vaksinator yang direkrut beberapa bulan terakhir, akan dikerahkan untuk melaksanakan program vaksinasi ini di daerah terpencil. “Jika daerah-daerah terpencil yang akses menuju kesana sulit dijangkau dapat kita tembus. Saya yakin, akhir Desember ini capaian target vaksinasi kita akan tercapai. Kita punya tenaga Kesehatan sendiri. Akan segera kita kerahkan,”ujar Hendra.
Mengingat vaksin salah satu bagian dari ikhtiar menghadapi pandemi saat ini, Hendra menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk datang ke gerai-gerai vaksin yang ada. Semakin banyak yang divaksin, maka kekebalan kelompok akan cepat juga terbentuk. “Kita ingin pandemi ini segera berakhir. Caranya bagaimana? Selain disiplin menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes), vaksin juga salah satu cara kita keluar dari pandemi ini. Upaya memberantas Covid-19, tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Akar rumputnya ada di masyarakat. Jadi, mari bersama-sama kita sukseskan program vaksinasi ini. Jangan termakan dengan isu Hoax. Vaksin ini aman,” kata Hendra. (rom)