TANAHDATAR, METRO – Tiga petarung ulung Golkar dipusaran pilkada Tanahdatar, mereka akan memperebutkan kursi panas Bupati Tanahdatar tahun 2021 mendatang. Satunya adalah H. Wahyu Iramana Putra (IP), SE, ia dikepung dua petahana, Irdinansyah Tarmizi dan Zuldafri Darma
Ketiga pendekar Golkar itu, Minggu (17/11) kemaren bertemu di rumah duka, salah seorang warga Jorong Kampung Baru, Nagari Baringin, Kecamatan Lima Kaum, Tanahdatar. Wahyu IP mengatakan, pilkada Tanahdatar tahun ini sangat menarik, kami bertemu dalam satu kancah petarungan, yang tak bisa diangap remeh.
“Kami bertemu sebagai kandidat Bupati Tanahdatar, biasanya berada dalam satu payung panji Golkar, namun kali ini kami akan saling berhadapan untuk berebut kursi Bupati,” ucap Wahyu IP.
Pilkada Tanahdatar punya keunikan tersendiri dengan tantangan yang berbeda, setiap kandidat harus memahami culture, adat dan budaya masyarakat, yang nota bene mayoritas petani.
“Bila bisa menguasai tiga hal diatas, dia akan keluar sebagai pemenang, namun jangan lupa, sikap sopan dan santun dalam berpolitik serta tidak lupa kacang akan kulit, harus menjadi fokus para kandidat,” ucap putra Koto Baru, Kecamatan Pariangan ini.
Sebagai putra asli Kecamatan Pariangan Wahyu IP sangat paham dengan cara “bermain” di Luhak Nan Tuo, hal itu telah ia buktikan dengan telah berhasil merebut simpati masyarakat Tanahdatar, dalam waktu singkat popularitasnya berada dalam pusaran tiga besar seperti yang dilansir salah satu media lokal Sumbar.
“Waktu masih panjang, Insyaallah dalam waktu dekat kita bisa berada dalam pusaran terbaik,” katanya.
Wahyu menambahkan, antara dirinya dan Irdinasyah banyak terdapat kesaman, baik dalam visi dan misi.
“Tergambar kecocokan diantara kami,” katanya.
Sementara itu Irdinasyah Tarmizi berucap, berbicara peluang, semua kandidat punya peluang, masing masing punya kelebihan dan kekurangan. “Kami bertiga sudah sangat memahami karakter masing masing, kelebihan dan kekurangan dalam berpolitik kami sudah saling memahami,” kata Irdinansyah.
Disebutkan, semua sudah digariskan dalam ketentuan Allah SWT, kita hanya tinggal menjalani saja, belum tentu apa yang sudah dalam genggaman bisa diraih. “Apa yang sudah berada dalam genggaman kita belum tentu bisa kita raih, mari berpolitik santun dan saling menghargai satu sama lain, budayakan ini pada masyarakat,” katanya.(ant)
Komentar