PASAMAN, METRO – Kabupaten Pasaman cukup tertinggal masalah pariwisata. Meski Pasaman sangat berpotensi dalam hal pengembangan pariwisata. Namun belum ada yang terkelola dengan baik sehingga menjadi destinasi.
Pasaman terkenal dengan Objek Wisata sejarahnya, salah satunya museum Tuanku Imam Bonjol, Benteng Tuanku Imam Bonjol, dan beberapa lokasi peninggalan sejarah lainnya seperti candi diwilayah itu. Namun tidak terkelola dengan baik.
Selain itu, pilihan wisata alam juga tidak ketinggalan, seperti arung jeram di Bonjol, pemandian air panas di Rimbo Panti, dan sejumlah wisata alam yang masih perawan, namun belum dikembangkan.
Melihat hal itu Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Linggoman menyebutkan, 2020 mendatang pihaknya akan memfokuskan untuk pengembangan pariwisata.
Sehingga para wisatawan lokal maupun dari luar daerah tetap ramai mengunjungi tempat wisata yang ada di Pasaman.
”Kami menyadari, untuk pengembangan wisata masih jalan di tempat. Ini salah satu fokus kami di tahun 2020,” kata Linggoman.
Diakui Linggoman, untuk bergerak maju dalam pengembangan wisata ini, pihak dinas bakal membentuk Perda.
“Perda ini menjadi momok yang membuat wisata kita jalan di tempat. Saat ini, sudah kami usulkan di bagian pemerintahan untuk disahkan 2020 bersama anggota dewan. Mudah-mudahan lancar,” kata Linggoman
Tidak saja Perda yang menjadi dasar langkah pariwisata Pasaman, sejumlah inovasi juga disiapkan. Seperti pembentukan kelompok atau komunitas masyarakat melek wisata, hingga melatih mental kelompok-kelompok wisata ini. (cr6)