TANAHDATAR, METRO – Jesse Ewart dari tim Sapura Cyling Malaysia berhasil rajai Etape 1 pada Tour de Singkarak (TdS) tahun 2019, yang bintang dari pantai Gondoriah Kota Pariaman dan finish di Istano Basa Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. Etape dengan jarak 107,3 km dan diikuti oleh 180 pembalap dari 18 tim ini, mampu ditaklukkan Ewart dengan catatan waktu terbaik 02.34.50.
Selain keluar sebagai juara, Ewart dari Sapura cyling juga mampu menyapu bersih beberapa gelar juara di beberapa kategori. Di Jersey kuning, kaos hijau dan kaos polka dot.
Untuk juara 2 diraih oleh Cristian Raelanu juga dari Sapura Cyling dengan catatan waktu 2,34,55 (beda 0,05 detik), sedangkan pada posisi tiga diraih Tanakhan Chaiyasombat tim asal Thailand Kontinental Cyling tim dengan catatan waktu 2.37.25.
Sementara untuk kategori pembalap Indonesia terbaik atau pembalap Indonesia terbaik diraih oleh Agung Sabhana dari tim KFC, dengan catatan waktu terbaik 2.37.33.
Wakil Bupati H. Zuldafri Darma saat menyambut kedatangan para pembalap di Istano Basa Pagaruyung, Sabtu (2/11) mendukung selamat datang ke seluruh pembalap di Kabupaten Tanah Datar.
Zuldafri Darma juga menyatakan ajang balap sepeda Tour de Singkarak (TdS) untuk dinilai perlu dikaji ulang terkait manfaat yang diberikan untuk daerah dan masyarakat.
“Untuk pelaksanaan iven TdS ini saya harus perlu evaluasi bersama, sehingga bisa memberikan sudut pandang terkait Manfaat dari acara tersebut untuk Kabupaten Tanah Datar,” kata Wakil Bupati.
Wabup juga mengatakan perlu perbaikan sistem pelaksanaan dalam iven tersebut, bagaimana cara lokal menumbuhkan antusias dan partisipasi masyarakat dalam mensukseskan acara tersebut.
Ia menerima lebih dari perhelatan TdS yang sebelumnya, TdS tahun 2019 kali ini jauh lebih sepi dari pengunjung dan kurang meriah.
“Perlu ini menjadi perhatian kita bersama agar ajang balap sepeda ini bisa jauh lebih baik sehingga menarik minat masyarakat banyak,” tambahnya.
“Ini yang perlu kita bahas dengan pihak yang terkait, nanti jangan muncul pandangan yang tidak baik di kalangan masyarakat karena iven ini sudah merupakan acara internasional,” katanya lagi.
Ia berharap ke depan perhelatan TdS lebih meriah dan mendapatkan perhatian dari masyarakat di Sumatera Barat, khususnya di Kabupaten Tanah Datar.
Manfaat dari acara tersebut meningkatkan potensi wisata di Tanah Datar sehingga semakin terkenal dan meningkatkan pendapatan asli daerah.
“Melalui acara ini kita promosikan objek wisata, masyarakat lokal juga terhibur, dan ekonomi masyarakat terangkat serta meningkatkan pendapatan asli daerah,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar Abdul Hakim, mengatakan untuk memeriahkan penyambutan etape 1 TdS tahun 2019, pemda Tanah Datar mendatangkan artis Minang Jon Cakra dan Cabiak, festival kucing, bazar, dan pergelaran senior anak Nagari.
Tidak hanya itu, pada Tour De Singkarak 2019 ini, Tanah Datar juga kembali menyuguhkan gaya tradisional Minangkabau kepada pembalap, pejabat dan tamu undangan, dengan menggelar makan bajamba di Istano Basa Pagaruyung.
Abdul Hakim juga mengatakan sebelum makan bajamba, seluruh peserta diberikan kain sarung. Pemberian kain sarung ini tidak boleh dilepas untuk pengunjung yang harus membuka Istano Basa Pagaruyung.
“Selain makanan tradisional Minangkabau, untuk makan Bajamba itu kita juga menyediakan makanan ala eropa, dan ini khusus untuk pembalap dan resmi dari negara tertentu,” ucap Abdul Hakim. Selesai Etape I di Istano Basa Pagaruyung ini ikut dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Forkompinda Sekretaris Daerah, Asisten, Kepala OPD, dan undangan lainnya. (ant)
Komentar