DHARMASRAYA, METRO – Kabupaten Dharmasraya mendadak menjadi target utama para pengemis untuk mengais rezeki belakangan. Agaknya, mereka menilai bumi mekar negeri petro dolar di Sumbar. Hal ini terungkap dari pengemis seorang laki- laki renta, bertubuh ringkih dan kurus, berpakaian lusuh, duduk selonjoran melepas penat di bawah pohon berdaun rindang di pinggir jalan Lintas Sumatera, Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung Senin (14/10).
Rambutnya yang sudah memutih ditutup pelindung kepala warna merah dan caping. Nafasnya tersenggal, nafasnya turun naik, kaki sebelah kiri ditekuk. Dan kaki sebelah kanan dibiarkan menjulur.
Sesekali ia menghisap rokok yang terselip di sela- sela jarinya, asapnya mengepul membumbung tinggi keudara. Pak tua ini adalah warga Trans Kamang, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, bernama Marno (70). Ia mengais rezeki di Kabupaten Dharmasraya dan Taluak Kuantan, dengan cara meminta- minta (pengemis-red).
“Saya baru masuk daerah ini pak, satu bulan inilah,” ungkap Marno ketika bincang-bincang dengan POSMETRO, di pinggir Jalan lintas Sumatera, Nagari Sikabau, Senin, (14/10) .
Menurutnya, mengemis di Dharmasraya sangat berbeda omsetnya jika dibandingkan dengan daerah lain. Di Dharmasraya tingkat sosial masyarakat sangat tinggi.
“Tingkat kepedulian masyarakat di sini sangat bagus. Masih banyak yang peduli dengan sesama, apalagi dengan orang- orang seperti kami ini,” kata Marno.
Marno mengaku, dirinya melakoni profesi tersebut di Dharmasraya dan Taluak Kuantan. Hasil yang ia peroleh sangat menjanjikan guna menopang ekonominya. Sehingga membuat dirinya terus melakoni profesi tersebut. “Tongkrongan saya dua lokasi pak, Taluak Kuantan dan Dharmasraya. Saya diantar keponakan naik sepeda motor,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa dalam sehari mampu meraup hasil bersih, Rp50 ribu hingga ratusan ribu ruliah.
“Saya mulai pukul 07.00 hingga pukul 15.00 WIB. Sasaran saya lokasi yang banyak dilalui masyarakat, “ ungkap laki- laki yang mengaku ditinggal anak- anak ke pulau Jawa.
Sumarman (56) warga asal Lulau Lunjung mengakui bahwa Dharmasraya memang menjadi sasaran empuk bagi pengemis, bahkan ada yang berkedok panti asuhan, dan masjid. “Kita harap pihak terkait seperti, Dinas Sosial dan Dinas Satpol PP dapat menertibkan para pengemis tersebut,” ungkap Sumarman (56) di Pulau Punjung.
Menyikapi hal tersebut, Kadis Sosial Dharmasraya, Bobby P Riza mengatakan, pihaknya akan segera mengambil tindakan dan pendataan terhadap para pengemis dadakan tersebut. “Kita akan minta Tenaga Kesejahteraan Kecamatan, untuk melakukan pendataan serta pencegahan kepada pengemis yang berkedok panti asuhan dan masjid. Masyarakat juga harus memberikan sanksi kepada mereka dengan cara tidak memberi, terutama kepada mereka yang tidak jelas,” pungkasnya. (g)