BUKITTINGGI, METRO – Pemerintah Kota Bukittinggi bersama Kementrian PUPR resmi memulai pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) di kawasan Bukik Cegek, kelurahan Bukik Apik yang ditandai dengan peletakan batu pertama, oleh Wali Kota, Selasa (10/9).
Kepala Satker Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Sumbar, Nursal mengatakan, pembangunan rumah susun Kota Bukittinggi (Paket II) ini diawasi oleh SNVT penyediaan perumahan Provinsi Sumatra Barat, Wali Kota Bukittinggi dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bukittinggi.
”Rusunawa di Bukittinggi dibangun khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Rusunawa ini akan dibangun sebanyak 42 unit dengan dana APBN Rp 15 miliar lebih. Lantai I sebanyak 10 unit, lantai II sebanyak 16 unit dan lantai III sebanyak 16 unit. Ditargetkan, pembangunan rusunawa dilaksanakan selama 100 hari kerja, sampai Desember 2019,” jelasnya.
Tokoh Masyarakat Bukik Apik, Inyiak DT. Dikoto mengapresiasi upaya pemerintah kota dibantu Kementrian PUPR, untuk lebih menghidupkan kawasan Bukik Apik dengan dibangunnya rusunawa ini.
“Kami sangat butuh rumah susun ini. Kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah kota. Daerah ini masih banyak lahan tidur. Kami sangat terbuka untuk diadakan pembangunan di Bukik Apik ini,” ujar Inyiak DT. Dikoto.
Lebih lanjut, DT. Dikoto juga menyampaikan, harapan warga Bukik Apik dan Panorama Baru, akan kebutuhan air bersih. “Kami berharap pemerintah dapat mengupayakan kebutuhan air bersih bagi daerah kami ini,” harapnya.
Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengungkapkan, terima kasih kepada masyarakat Bukik Apik atas kerjasama dalam pelaksanaan pembangunan rusunawa ini. Wali kota menjelaskan, dipilihnya lokasi ini sebagai tempat pembangunan rusunawa, karena lahan ini sudah ada dan telah disepakati oleh masyarakat untuk dibangun rumah susun sewa ini.
“Rusunawa ini, dibangun dengan luas satu unit 36 meter persegi dan dilengkapi dengan kasur serta kursi tamu. Pada lantai 1 terdapat enam unit untuk masyarakat difabel, aula, mushalla, minimarket dan ruang pemasaran. Rusunawa ini dibangun diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Warga yang memiliki penghasilan di bawah UMR, tujuannya untuk memberikan kesempatan yang ekonominya masih tergolong menengah ke bawah untuk mendapatkan hunian yang layak,” jelas Ramlan.
Wako menjelaskan, rusunawa ini akan dijadikan rusunawa muslim. Dilengkapi dengan sarana olahraga, mini market dan sarana lainnya. Sementara untuk masalah air, pemko telah mengusahakan menaikkan air dari Ngarai menuju Panorama Baru, namun terkendala lahan untuk pengolahan airnya. Sehingga butuh kerjasama dan persetujuan dari masyarakat pemilik tanah di kawasan sekitar Panorama Baru.
Peletakan batu pertama ini, dihadiri unsur Forkopimda, Pimpinan dan Anggota DPRD Bukittinggi, Direktur PT. Intishar Berkah Globalindo, Syahrul Hudaya, Niniak Mamak, Bundo Kanduang, Tokoh Masyarakat, LPM, Kepala SKPD, Camat, Lurah dan sejumlah undangan lain. (u)