SAWAHLUNTO, METRO – Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit, istilah itu mungkin cocok ditujukan pada seorang nenek bernama Sarintan (62) warga Dusun Bukik Sibanta, Desa Sikalang, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.
Betapa tidak, sejak 20 tahun lalu ia menabung dari hasil menjual barang bekas dan kini ia bisa menikmatinya dengan berangkat Umrah ke Tanah suci pada tanggal 27 Oktober nanti.
Kesehariannya, wanita yang akrab disapa Wawak ini memang luar biasa, ia mengumpulkan barang bekas setelah shalat tahajud pukul 03.00 WIB dini hari hingga subuh tiba, kemudian selesai shalat subuh hingga pukul 09.00 WIB ia menyortir barang yang layak jual.
“Ya seperti itulah keseharian saya. Jam 3 sudah bangun dan mencari barang bekas, mandi sebelum shalat subuh dan setelah itu baru menyortir barang,” cerita Wawak di rumahnya, Selasa (3/9)
Ia melanjutkan, harga barang bekas sekarang terbilang cukup merosot dari tahun tahun sebelumnya, namun hal itu tak serta merta mengurungkan niatnya untuk pergi ke Tanah Suci Mekkah.
“Dulu perkilogramnnya barang bekas tersebut mencapai Rp7 ribu, namun sekarang menurun. Walau begitu saya tetap menabung menyisihkannya dari dua ribu hingga lima ribu perharinya,” kata Wawak.
Dikatakannya, ia akan berangkat pada tanggal 27 Oktober mendatang dengan membayar sebanyak Rp26 juta.
“Perencanaannya saya disitu selama 10 hari. Saya memang sangat ingin menunaikan rukun islam yang kelima itu, karena itu sejak 20 tahun silam saya menabung terus,” ungkap Wawak.
Mendengar kisah Sarintan tersebut memancing perhatian dan apresiasi dari Walikota Sawahlunto Deri Asta dan iapun beranjak menyambangi rumah Ibu Wawak bersama rombongannya.
“Selamat kepada ibu Sarintan, kisah ibu berhasil umrah dengan menabung sejak lama ini, walaupun hanya dengan menjual barang – barang bekas merupakan cerita yang sangat inspiratif. Kisah ibu mencerminkan keteguhan dan komitmen dalam mewujudkan niat ke tanah suci. Ada pelajaran dan inspirasi yang bisa kita dapat,” kata Deri.
Dalam kesempatan itu, sebagai bentuk apresiasi Walikota Deri Asta juga memberikan bantuan pribadi berupa sejumlah uang.
“Kita berharap, kisah ibu Sarintan memberikan motivasi bagi masyarakat Sawahlunto lainnya, untuk kembali bersemangat menabung dan percaya bahwa kita bisa menggapai mimpi, asalkan berani berusaha, rajin dan berkomitmen,” ujar Deri, yang dalam kesempatan mengunjungi Sarintan ini didampingi Kabag Kominfo, Persandian dan Humas (Kominperhum) Setdako Sawahlunto, Dodi Febrizal. (zek)