DHARMASRAYA, METRO – Kabupaten Dharmasraya kembali meraih nominator untuk mendapatkan penghargaan nasional di bidang lingkungan hidup Nirwasita Tantra dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Diketahui bahwa Nirwasita Tantra adalah penghargaan pemerintah untuk kepala daerah atas kepemimpinannya dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan, dan/atau program kerja sesuai dengan prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan guna memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya.
Sebagai salah satu nominator, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan didampingi Ketua DPRD Dharmasraya, Defrino Anwar, Sekda, Adlisman, Kadis DLH, drg Erina, Kadis PUPR, Junaidi Yunus, Kadis Perkimtan, M Afifi dan beberapa SKPD terkait memaparkan terkait kinerja dan status lingkungan hidup Kabupaten Dharmasraya kepada para panelis di Gedung Manggala Wanabakti, Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK) Kamis, (29/8).
Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan saat dikomfirmasi POSMETRO melalui Kabag Humas, Budi Waluyo menjelaskan bahwa Bupati bersama rombongan telah melakukan ekspos terkait kinerja dan status lingkungan hidup Dharmasraya dan sedang dinilai panelis di kementrian KLHK.
Ia menambahkan bahwa Bupati Sutan Riska meminta doa dan dukungan dari masyarakat Dharmasraya.
“Mohon do’a dan dukungan masyarakat Dharmasraya, semoga tahun ini kita dapat kembali meraih penghargaan Nirwasita Tantra,” ujar bupati
Kata Bupati, dalam ekspos kali ini, beberapa isu kita angkat untuk mewujudkan kualitas lingkungan hidup di Dharmasraya.
“Dalam ekspos kita, hutan adat dan lubuk larangan dalam usaha konservasi hutan dan air menjadi isu utama dan menjadi perhatian khusus bagi para panelis,” ujarnya.
Dikatakan Bupati, Dharmasraya saat ini telah memiliki hutan adat yang telah di SK kan oleh Kementrian Lingkungan Hidup sebagai hutan adat yakni hutan adat Rimbo Ubau dan Hutan Adat Rimbo Tolang yang ada di Nagari Koto Besar.
“Adanya hutan adat ini tidak terlepas dari peran serta dari kearifan lokal dan cerita rakyat yang ada di Nagari Koto Besar, “ tegasnya.
Selain itu, kata Bupati, isu Lubuk larangan juga menjadi unggulan dalam ekspos kita yang mana sejak turun temurun masyarakat kita telah membudayakan Lubuk larangan ini.
“Alhamdulillah hampir seluruh Nagari yang ada, memiliki Lubuk larangan.
Ini berguna sebagai ekosistem daerah aliran sungai tempat lubuk larangan tersebut, “ jelasnya.
Adanya dukungan masyarakat, kata Bupati, kita yakin Dharmasraya akan kembali menerima penghargaan dan jika tahun ini berhasil, ini yang kelima kalinya Dharmasraya menerima penghargaan tersebut. “Insya Allah tahun ini kita akan kembali memboyong penghargaan tersebut,” pungkasnya.( g)