PESSEL, METRO – Sungai Batang Bayang yang membelah wilayah Kecamatan Bayang dan Bayang Utara, Kabupaten Pessel, hampir 1 bulan ini telah tercemar limbah lumpur dengan sumber yang belum bisa dipastikan. Namun, diduga dari kegiatan aktivitas tambang dari hulu Sungai Batang Bayang dan hal tersebut pernah terjadi lebih kurang 5 tahun yang silam.
Melihat dari kondisi air sungai Batang Bayang saat ini yang mengaliri di dua kecamatan saat ini keruh dan berbau tanah lumpur. Bahkan, masyarakat sepanjang aliran sungai Batang Bayang merasa resah dengan kondisi sungai tersebut.
”Namun ini diharapkan peran pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk segera menurunkan tim melakukan pemeriksaan terhadap masalah kondisi terjadi sana,” ungkap salah seorang tokoh adat Nagari Bayang Joni Elfaris Dt Tan Pangulu, Rabu (22/5).
Dia mengatakan, masyarakat Bayang sudah merasa dirugikan, apalagi kandungan lumpur yang meningkat di dalam air mengurangi jumlah cahaya yang masuk yang diperlukan untuk berfotosintesis.
Selain itu unsur hara yang masuk berlebihan ke ekosistem perairan dapat menyebabkan pertumbuhan yang sangat cepat dari algae atau tanaman air. Sehingga menyebabkan berkurangnya bentuk kehidupan lainnya seperti ikan dan udang.
Roni Hendrianto salah seorang wakil masyarakat Nagari Kubang mengatakan, kekeruhan mengandung lumpur air sungai Batang Bayang sudah berjalan hampir 1 bulan dan meresahkan masyarakat yang bermukim di sisi kiri kanan bantaran sungai. Karena, penyebab sungai tersebut mengandung lumpur menjadi pertanyaan masyarakat.
Lanjutnya, pencemaran air limbah ke sungai Batang Bayang oleh pihak yang tak bertanggungjawab agar ini di hentikan, lebih-lebih terhadap air sungai Batang Bayang.
“Air yang seharusnya membawa banyak manfaat dan berkah, kini perlahan membawa musibah dan malapetaka bagi warga sekitar,” ujar Roni.
Sebab katanya, air sungai Batang Bayang dipakai penduduk berbagai keperluan untuk pertanian baik budi daya ikan dan kebutuhan lainya, dan diharapkan pemerintah daerah bisa menyelidiki apa penyebab sungai batang bayang keruh mengandung lumpur. (rio)