PASAMAN, METRO – Bupati dan Wakil Bupati Pasaman, Yusuf Lubis-Atos Pratama resmikan bengkel mobil dan sepeda motor milik PT Equator yang merupakan salah satu milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkab Pasaman beberapa hari yang lalu.
Bengkel tersebut terletak di Jalan By Pass Kampung Lintang, Nagari Durian Tinggi, Kecamatan Lubuk Sikaping, Pasaman. Peresmian itu juga ditandai dengan penandatanganan perjanjian bersama (MoU) antara PT Equator Pasaman dengan Baznas setempat.
Direktur Utama PT Equator Pasaman, M Saleh Lubis mengatakan, bengkel itu merupakan salah satu unit usaha dari BUMD tersebut. Bengkel ini nantinya akan melayani penggantian oli, tune up, cuci plus gomok serta pengadaan spare part berbagai jenis kendAraan.
“Bengkel ini akan resmi beroperasi pada 10 Mei 2019 besok. Kami berharap seluruh mobnas (mobil dinas) Pemkab Pasaman agar menyervisnya di sini (bengkel),” kata Saleh.
Dalam menjalankan bisnis dibidang perbengkelan itu, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak, diantaranya dengan PT Intercom dan PT Sutan Kasim. “Kita akan memberikan pelayanan terbaik. Itu komitmen kami. Kepuasan konsumen adalah visi kami. Kami akan bekerja secara profesional,” katanya.
Untuk memuluskan jalannya salah satu bidang usaha PT Equator itu, Saleh berharap dapat kucuran dana APBD dari Pemkab Pasaman sebagai pemegang saham perusahaan itu. “Harapan kita, yah seperti itu. Dapat alokasi dana APBD diperubahan nanti. Sementara diluar Pemda, kita juga sudah menjajaki kerja sama dengan Bank Nagari dan Baznas untuk mendapatkan bantuan modal usaha,” katanya.
Ke depan, kata dia, perusahaan itu berencana membuka unit usaha lainnya. Seperti, air minum kemasan (AMK), pengelolaan objek wisata Equator Bonjol dan kolam renang di Lubuk Sikaping yang sudah belasan tahun dibiarkan.
“Saat ini usaha yang sudah mulai berjalan, yaitu perhotelan dan tiket, Swamitra, Peternakan di Tikalak, Pertanian di Langung Kecamatan Rao dan perbengkelan di Lubuk Sikaping,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Pasaman, Atos Pratama meminta jajaran PT Equator agar profesional dalam mengelola bengkel itu, transparan dan akuntabel guna mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
“Sumber Daya Manusia (SDM) para pekerja di bengkel ini juga harus ditingkatkan. Ini penting agar uang itu tetap berada di Pasaman dan tidak lari ke luar,” harap Atos. (cr6)