Kegiatan Rembuk Stunting ini, lanjutnya, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting dan menginspirasi langkah-langkah konkret dalam penanganannya.
Sementara itu, Wali Nagari Kapa, Nofrizon, menyampaikan bahwa Rembuk Stunting ini merupakan upaya untuk mencari solusi terhadap masalah penurunan stunting. Ia meminta seluruh pihak terkait untuk berkolaborasi menuntaskan masalah stunting ini.
Ia juga menjelaskan bahwa berdasarkan data lapangan, stunting tidak hanya dialami oleh anak-anak dari kalangan ekonomi rendah tetapi juga dari kalangan menengah ke atas, karena hal itu disebabkan oleh kurangnya pemahaman orang tua terhadap gejala stunting tersebut.
Terkait dengan penurunan angka stunting di Nagari Kapa, Nofrizon menyebutkan bahwa pada tahun 2023 mencapai 17%, dan pada tahun 2024 mengalami penurunan menjadi 12,8%, hal ini menunjukkan penurunan sebesar hampir 5%. “Upaya ini perlu didiskusikan secara baik agar langkah-langkah dalam penuntasan stunting ini dapat terlaksana dengan efektif,” tegasnya. (end)