BUKITTINGGI, METRO – Mengantisipasi radikalisme yang mewabah, Polres Bukittinggi komit menindaklanjuti dengan program dan kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat. Di antaranya, langsung turun melakukan pendekatan, sehingga keberadaan polisi bermanfaat, sebagai aparat yang melindungi dan mengayomi seluruh lapisan masyarakat.
Kapolres Bukittinggi AKBP Arly Jembar Jumhana mengatakan, upaya antisipasi tersebut salah satu di antaranya ditindaklanjuti dengan program Suling atau subuh keliling Ustad yang dilakukan setiap hari. Sehingga pendekatan kepada masyarakat berjalan lebih optimal secara keagamaan.
”Pendekatan agama ini diterapkan Polres Bukittinggi detad dengan siraman rohani kepada masyarakat, yang perlu diluruskan pemahaman akan agama yang dianggap menyimpang, mengingat ada beberapa masyarakat terduga teroris pernah diamankan Densus 88 beberapa waktu lalu,” jelas Arly Jembar Jumhana, Rabu (14/2).
Menurut Arly Jembar Jumhana, anggota Polres Bukittinggi turun ke masyarakat memberikan pencerahaan seperti da’i, bagaimana secara filosofi maupun ideologi memberikan ilmu dan pengetahuan, karena barangkali ada masyarakat yang memiliki pemahaman berbeda, sehingga perlu diluruskan lagi ke jalan yang benar.
”Dalam subuh keliling itu, Ustad diibaratkan sebagai seorang pendidik, atau istilah da’i yang sangat sering dipakai di indonesia untuk kalangan orang pintar di bidang ilmu agama islam, dan Ustad yang diperankan Polres Bukittinggi diartikan (Unggul, Sopan, Tegas, Agamais, dan Dipercaya), dalam hal ini seluruh jajaran diminta memiliki sikap layaknya Ustad yang dimaknakan seperti kepanjangannya itu,” terangnya.
Arly Jembar Jumhana menambahkan, mengingat Densus 88 pernah melakukan pengungkapan beberapa tersangka teroris di wilayah hukum Polres Bukittinggi, untuk antisipasi kedepan perlu adanya saling bertukar informasi dengan densus 88, sehingga situasi Kamtibmas dapat dijaga dengan baik, dan tidak timbul gejolak di tengah-tengah masyarakat.
”Sejauh ini jalinan kerjasama dengan Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Ninik Mamak dan tokoh masyarakat telah berjalan dengan baik, termasuk dengan optimalnya kegiatan Subuh Keliling yang juga menjadi wadah untuk lebih dekat dengan masyarakat, sehingga setiap informasi dapat dihimpun, untuk mengantisipasi secara dini bahaya dari radikalisme,” ujarnya. (cr8)
Komentar