DHARMASRAYA, METRO–Untuk memberikan kenyamanan pengguna jalan saat mudik lebaran, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Barat (Sumbar) mempersiapkan Jalan Nasional non-tol dalam kondisi mantap pada H-10 Hari Raya Idul Fitri 1442 H.
Sementara itu, para pemudik yang akan memasuki wilayah Bumi Cati Nan Tigo, Kabupaten Dharmasraya siap siap mengalami kemacetan. Pasalnya hingga H-5, kontraktor pelaksana PT Rimbo Paraduan yang bertanggungjawab memperbaiki jalan, masih sibuk mengerjakan tambal sulam. Bahkan, kontraktor melakukan buka tutup yang mengakibatkan macet.
Berdasarkan pantauan kita di lapangan, kondisi jalan lintas sumatra (Jalinsum-red) terlihat mulai ramai. Di beberapa titik, masih terlihat sebagian kondisi jalan masih berlubang dan terban. Hal ini semakin di perparah dengan adanya kemacetan akibat perbaikan jalan dari pihak balai
Salah satu pemudik dari Jakarta asal Pariaman, Hidayat (42) saat mengakui bahwa ia dan keluarga mengalami kemacetan saat melintasi wilayah Dharmasraya tepatnya di nagari Sikabau akibat adanya perbaikan jalan oleh pihak kontraktor. “Sempat kena macet di Sikabau, akibat perbaikan jalan, tidak lama juga, lebih kurang 45 menit an,” ungkapnya Hidayat saat ditemui Posmetro di Sikabau pada Rabu (27/4).
Hidayat yang juga beserta 5 mobil dalam rombongannya itu menyebutkan, bahwa jalan yang sudah ditambal sejak perbatasan Sumbar-Jambi tidak bisa dilewati dengan nyaman, pasalnya masih ada juga yang terban dan menonjol akibat tambalan perbaikan jalan. “Jalan-jalan yang ditambal ini masih ada juga yang terban dan menonjol, akibatnya kita sulit untuk menambah kecepatan, “ ungkapnya
Sementara itu, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatra Barat, Syahputra Ghani melalui PPK, Nova Herianto saat dikonfirmasi mengakui kalau Jalan Lintas Sumatera sepanjang ruas jalan Kiliran Jao – Perbatasan Jambi sepanjang kurang lebih 65 KM terdapat 1962 buah jumlah lubang.
“Dengan jumlah sebanyak itu mana mungkin selesai dalam satu hari, pengerjaan bertahap. Hampir setiap hari kami kerja sampai jam 3 pagi, bapak tak pernah melihat kami bekerja. Sebagai manusia jangan tutup mata bapak dengan apa yang telah kami kerjakan, “ ujar Nova kepada Posmetro Rabu (27/4) via pesan singkat.
“Jadi bahasa bapak “ kenapa masih baru dimulai sekarang ? Bapak wartawan baru datang ke dharmasraya sekarang ?, “ ujarnya melalui WA menuding kalau wartawan posmetro baru datang ke Dharmasraya.
Ketika ditanya persoalan H-5 masih dikerjakan dan mengangkangi intruksi Menteri PUPR yang meminta agar H-10 lebaran tidak ada lagi aktifitas perbaikan, Nova menjawab bahwa pihaknya telah berusaha siang malam agar secepatnya selesai, namun bapak tahu kan cuaca exstim sering hujan dan kendala lainnya.
“vidio bapak itu masih ada aktifitas …pahami pak !! himbauan pak menteri itu tol dan non tol untuk pekerjaan pekerjan berat yg menggunakan alat alat super besar dll, tidak buat pekejaan patching ( tambak sulam ini), pengaturan lalu lintasnya usahakan sebaiknya, “ungkap Nova
Terkait kondisi jalan yang sudah di tambal sulam, kenapa 1-2 hari usai ditambal saat ini sudah terban dan kembali berlubang, Nova mengatakan jika kawan kawan temukan masih ada kerusakan, kita akan sempurnakan di habis lebaran nanti. “Kontraknya sampai Desember pak… kemaren kita usaha secepatnya buat lebaran dulu,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BBPJN Sumbar melalui Satker PJN II, Andi Mulia Rusli menyebutkan pekerjaan ini baru terkontrak Februari. Setelah di lakukan survey lapangan dan mobilisasi alat dan baru efektif bekerja 1.5 bulan ini. “Menginat kondisi jalan, curah hujan tinggi, sehinga pekerjaan di lakukan se maksimal mungkin demi kelancaran arus mudik, “ jelasnya.
Ditambahkan Andi, demi kenyamanan jalur lebaran, Khusus untuk pekerjaan pemeliharaan, seperti tutup lobang, di ijinkan tetap bekerja lewat H-10 dengan pengaturan lalulintas yg baik. Sehingga dalam pelaksanaanya tidak terjadi kemacetan yg parah. “Saat ini kondisi di lapangan sering hujan. kami tetap siaga menutup lobang yang baru muncul demi kelancaran arus mudik. “ Akhir kontrak kita di desember 2022 pak, “jelasnya. Ketika ditanya terkait pekerjaan ini sampai kapan batas terakhir pengerjaannya, Andi mengatakan hari ini terakhir pak. Tapi mengingat curah hujan yang tinggi dan demi kenyamanan arus mudik. ‘Jika ada beberapa lubang baru segera kita tutup, “ tandasnya. (gus)