PARIAMAN METRO–Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) akan membuka jalur kereta api Naras, Kota Pariaman menuju Sungai Limau, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Pembukaan kembali jalur kereta api tersebut menurut rencana akan dimulai tahun 2023 dengan target angkutan penumpang dan barang.
“Reaktivasi jalur kereta api Naras-Sungai Limau itu sudah masuk dalam rencana strategis. Tahun 2023 dilaksanakan dan tahun depan sudah dimulai penertiban,” kata Sekretaris DJKA Zulmafendi dalam kegiatan Press tour dengan tema Pembangunan Perkeretaapian di Wilayah Sumatera Bagian Barat, Senin (15/11) di Stasiun BIM, Kabupaten Padang Pariaman
Zulmafendi menyebutkan reaktivasi jalur kereta api itu sudah melalui kajian dan akan dijadikan pembuka untuk membangkitkan perekonomian masyarakat. Selain angkutan penumpang, menurut Zulmafendi jalur sepanjang 7,5 kilometer itu juga ditargetkan untuk sarana angkutan barang seperti CPO dan lainnya.
“Jalurnya sebenarnya sudah ada. Kita tinggal melakukan penertiban dan membuka kembali,” jelas Zulmafendi.
Selain membahas hal tersebut, Zulmafendi juga menyampaikan beberapa hal terkait pembangunan perkeretaapian di Sumatera Barat diantaranya yaitu Reaktivasi jalur Padang-Pulau Aie serta normalisasi jalur kereta api di Sawahlunto.
“Reaktivasi jalur Padang-Pulau Aie ini untuk konektivitas ke Mentawai sehingga bisa mendukung akses wisata ke mentawai, sekaligus pengembangan kota wisata di kota tua Padang. Sementara itu, Normalisasi jalur KA di Sawahlunto, dari Muaro Kalaban ini telah dilakukan dan menurut rencana akan diresmikan pada 1 Desember mendatang,”imbuhnya.
Sementara itu, wakil Gubernur Sumbar Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy yang hadir dalam kegiatan tersebut menyambut positif rencana reaktivasi jalur kereta api Naras-Sungai Limau itu. “Hal itu dikarenakan ada nilai ekonomi yang bisa bermanfaat jika jalur tersebut dibuka kembali. Selain itu, ini kan jalurnya sudah lama ada. Sejak zaman Belanda dulu. Jadi pasti ada nilai ekonominya untuk masyarakat sekitar,” kata Audy
Selain reaktivasi jalur kereta api Naras-Sungai Limau, Kementerian Perhubungan juga melakukan sejumlah peningkatan jalur kereta api Padang-Bukit Putus-Pauh Limo Padang. Kemudian jalur Padang-Pariaman untuk peningkatan keselamatan, jalur Simpang Haru-Pulau Air, serta normalisasi jalur kereta api pariwisata Sawahlunto.
“Dukungan pemerintah terhadap perkembangan pembangunan perkeretaapian Sumbar sangat besar karena sangat juga membantu perekonomian masyarakat. Selain itu integrasi antar moda transportasi mulai dari pesawat terbang, kereta api, dan kapal laut juga sangat menguntungkan di Sumbar. Namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana sosialisasi dan edukasi keselamatan kereta api dengan pemasangan fasilitas keselamatan yang baik,”tukas Audy. (rom)