SAWAHLUNTO, METRO – Wakil Ketua TP PKK Sumbar, Ny Wati Nasrul Abit mengajak TP PKK kota, kecamatan hingga desa atau kelurahan di Kota Sawahlunto berperan mencegah maksiat di tempat tinggal masing-masing. Terutama maraknya perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) serta Narkoba.
Hal itu dikemukakan Wati pada acara pembukaan pembinaan dan bimbingan teknis TP PKK Kota Sawahlunto di Gedung Pusat Kebudayaan, Kamis (25/10). “TP PKK harus jeli melihat kondisi masyarakat, jika ada yang mengkhawatirkan, segera bergerak mencari solusi bersama OPD atau lembaga lain,” katanya didampingi 5 orang pengurus TP-PKK Sumbar.
Menurut Wati, saat ini Sumbar berada peringkat teratas di Indonesia yang memiliki kelompok LGBT terbanyak. “Sebanyak 95,9 persen pelaku LGBT beragama Islam sedangkan prosentase menyatakan menyesal dengan perbuatannya 51,7 persen, tidak menyesal 46,9 persen,” ulasnya.
Terkait demikian, Wati mengimbau supaya masyarakat mawas diri agar keluarga terhindar dari LGBT maupun Narkoba yang dibenci dan tidak diridai Tuhan bahkan mendatangkan bala bencana.
“Berikan kesadaran keluarga dan masyarakat melalui program PKK, berikan pula pola asuh serta keteladanan,” ujarnya dihadapan ratusan peserta dari berbagai unsur pengurus dan Kelompok kerja (Pokja) 1 sampai 4 tingkat kota, kecamatan, desa maupun kelurahan. Kendati LGBT meresahkan, Wati meminta warga tidak menjauhi pelaku seks menyimpang tersebut. Namun bersama-sama memberikan pembinaan secara rutin. Selanjutnya kepada Pemko, dirinya menyarankan membuat peraturan daerah yang dapat mencegah terjadinya LGBT.
Sekdako Sawahlunto, Rovanly Abdams menyambut baik bimtek dalam rangka menyamakan persepsi sekaligus meningkatkan wawasan para kader PKK. Rovan juga memuji kesuksesan TP PKK Sawahlunto selama ini yang berprestasi, aktif beraudiensi bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta melakukan inovasi berbeda dengan daerah lain. “Kegiatan PKK mendukung kegiatan OPD, alangkah baiknya dikerjasamakan,” Pinta Rovan.
Bimtek PKK dibagi menjadi 7 kelompok, tiap-tiap mereka membahas sekaligus menyusun program kerja sesuai bidang terkait. (zek)