TANAHDATAR, METRO
Tak tahan berada dibawah tekanan, majelis guru SMA 3 Batusangkar mengadukan nasibnya pada Kacabdin Pendidikan Sumatera Barat.
Kacabdin Asricun didampingi Korwas Rosfairil dan Iswen serta mantan Kepsek Asrul, menggelar rapat terkait masalah yang tengah dihadapi majelis guru serta ASN yang berada dilingkungan SMA 3 Batusangkar.
Di hadapan Kacabdin Asricun, seluruh majelis guru termasuk guru honorer mencurahkan isi hati dan unek unek yang tengah mereka hadapi.
Mereka para guru termasuk siswa siswi menuntut Dinas Provinsi Sumatera Barat untuk segera memberhentikan kepala sekolah SMA 3 Batusangkar.
Yang paling menyakitkan hati para guru di SMA 3 tersebut mereka dibilang PKI,, tidak profesional dan lain sebagainya, termasuk hinaan dan caci maki.
“Kami dicaci maki, dihina dan dibilang PKI,” kata salah seorang guru yang tak mau disebut namanya dihadapan Kacabdin.
Banyak masalah yang tengah dihadapi oleh majelis guru maupun sekolah SMA 3 Batusangkar.
Selain masalah diatas, para guru yang akan mengurus kenaikan pangkat juga dipersulit oleh kepala sekolah.
Bila harapan kami tidak dipenuhi oleh dinas Provinsi Sumatera Barat, maka kami akan melakukan demo dan mogok kerja serta para murid juga akan melakukan aksi mogok belajar.
“Kalau masalah dan harapan kami tidak segera dituntaskan, kami akan mogok kerja dan para murid juga akan mogok belajar,” kata majelis guru SMA 3 Batusangkar.
Terkait hal ini, Kacabdin Asricun mengatakan, masalah ini sedang dalam proses Dinas Pendidikan Sumatera Barat. “Masalah ini sedang dalam proses penanganan oleh dinas pendidikan Sumatera Barat,” Kata Asricun.
Ia berharap, guru dan murid tidak melakukan aksi mogok, karena ini akan berdampak pada proses belajar mengajar di sekolah ini.
Dalam waktu dekat masalah ini akan segera dituntaskan.”mohon bapak ibuk guru bersabar,” katanya.
Untuk menonaktifkan Kepala Sekolah SMA 3 Batusangkar untuk sementara waktu, Kacabdin tidak punya kewenangan.”Kami hanya bisa merekomendasikan sesuai dengan tugas poko dan fungsi kami,” pungkasnya. (ant)