MATO AIA, METRO – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Padang Dian Fakri, memastikan pembangunan terminal tipe A di kawasan Anak Aia dilakukan pada 2020. Dishub sudah dapat memastikan setelah adanya jaminan jalan masuk terminal dari Pemko Padang ke Kementrian Perhubungan.
“Kemarin itu kendalanya belum dibangun karena belum ada jalan masuk yang lebar. Ditangguhkan dulu pembangunan fisiknya. Tapi, sekarang Pemko sudah membuat surat jaminan bahwa kita akan menyediakan akses masuk yang lebar menuju lokasi terminal,” sebut Dian.
Ia meyakini, awal 2020 nanti, pembangunan Terminal Anak Aia langsung berjalan. Seperti diketahui, sejak tak adanya terminal Goan Hoat, hingga kini sejumlah titik ruas jalan di Kota Padang menjadi terminal bayangan. Akibat kondisi ini, kemacetan rentan terjadi.
Pantauan POSMETRO di kawasan jalan Hamka, di sana kini seperti terminal terpanjang. Kendaraan, khususnya bus-bus yang hendak mengisi penumpang luar kota Padang berjejer di sana. Karena badan jalan jadi tempat ngetem, arus lalu lintaspun menjadi macet. Saat ini ruas jalan itu hanya terbebas dari macet ketika larut malam saja. Pada waktu siang hari, arus kendaraan padat merayap.
Kondisi ini juga diperparah dengan kendaraan yang parkir di badan jalan. “Alah mode terminal terpanjang kini. Macet taruih jalan,” cetus Yul (32), salah seorang pengendara di jalan Hamka.
Ia berharap, kawasan jalan itu bisa terbebas dari macet. Pasalnya, jalan sudah dua jalur. Tinggal lagi ketegasan Dinas Perhubungan atau instansi terkait lainnya untuk menertibkan sopir sopir bus yang ngetem di sepanjang jalan itu.
“Kalau petugas Disbub di standbykan disinan, tantu lai indak barani urang tu lamo lamo ngetem di badan jalan do,” katanya.
Terminal terpanjang lainnya juga terlihat di kawasan Lubukbegalung. Sejumlah ruas juga dijadikan tempat ngetem oleh sebagian sopir bus Padang Solok untuk mengisi penumpang di sana. Selain bus juga terdapat truk-truk yang parkir di pinggir jalan. Jalan menjadi rentan kecelakaan karena badan jalan terpakai.
“Harus ada terminal yang bisa menampung semua kendaraan yang ngetem ini sehingga jalanan Kota Padang bisa lebih lancar dan bebas macet,” kata Davip, salah seorang pemerhati sosial di Kota Padang.
Namun pembangunan Terminal Tipe A di kawasan Anak Aia menurutnya juga bukan menjadi jawaban yang tepat untuk menuntaskan semua kemacetan di Kota Padang. Pasalnya, lokasi terminal tidak berada pada posisi tengah dan mudah diakses.
“Kalau semua dikumpulkan di Anak Aia, bus bus yang terbiasa mengisi penumpang di Lubukbegalung pasti menolak. Karena jauh sekali,” katanya.
Lokasi terminal tipe A di Anak Aia menurutnya belum akan menjawab persoalan kemacetan di Kota Padang. Karena lokasinya kurang strategis. Tak hanya sopir bus yang leberatan, tapi juga penumpang.
“Kalau melihat kondisi yang ada, kita ragu juga, apakah terminal itu nanti akan dimanfaatkan secara maksimal atau tidak. Soalnya lokasinya tidak di pusat,” katanya. (tin)