PADANG, METRO – Perkembangan disrupsi teknologi pada era IR 4.0 dan society 5.0, telah memacu untuk mengembangkankemampuan hard skill untuk terus berinovasi dan beradaptasi terhadap perubahan zaman yang berlaku dengan cepat. Maka dari itu, keluarlah dari zona nyaman dan mulailah berpikir secara out of the box untuk kemajuan bangsa ini.
Demikian disampaikan, Ketua YPTP, Hendry Mappesona M.SC pada saat memberikan sambutan Wisuda Universitas Ekasakti yang ke 52 dan Akedemi Akuntasi Indonesia Padang ke 61 di Auditorium Universitas Negeri Padang. Senin (21/10).
Hendry Mappesona memicu semangat para mahasiswa agar keluar dari zona nyamannya. Dia menyampaikan, masyarakat telah menunggu kerja dan karya para wisudawan untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama belajar di UNES AAI.
“Gelar Sarjana bukanlah segalanya, kelulusan ini bukan pula akhir dari tujuan. Perjalanan panjang masa depan anda dimulai hari ini, fokuskan diri untuk menjadi seorang pemimpin yang baik untuk diri sendiri, keluarga maupun bangsa dan negara,” tegas Hendry Mappeson.
Rektor Unes Otong Rosadi menambahkan, dengan kemampuan intelektual yang dimiliki saat ini, selalu berpegang teguhlan pada nilai nilai kebenaran dan selalu mempertimbangkan berbgai kemungkinan yang dapat terjadi dalam setiap mengambil keputusan.
Dia juga menyampaikan , di usia yang ke 47 tahun Akademi Akuntasi Indonesia dan ke 35 tahun bagi Universitas Ekasakti, pasang naik dan pasang surut pasti dialami. Namun dengan berkat kerja keras dan keseriusan semua pihak, kebangkitan itu pun mulai dirasakan sejak akhir 2016.
“Universitas Ekasakti dan AAI padang terus menata banyak harapan baru . Menjadikan kampus sebagai riset dan kewirausahaan untuk mencapai visi besar menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berperan aktif dalam membangun bangsa,” ungkapnya.
Rektor Unes Otong Rosadi juga mengungkapkan jumlah mahasiswa Universitas Ekasakti – Akademi Akuntansi Indonesia (Unes-AAI) yang diwisuda sebanyak 1.202 lulusan dari berbagai jenjang.
Ia mengimbau, semua lulusan dapat menunjukkan integritas di tengah masyarakat. Jaga nama baik almamater dan berlakulah jujur mulai dari pikiran dan perbuatan. Ia menyarankan agar para lulusan untuk berlaku santun dan menjaga marwah universitas. “Dalam menolak, kita harus santun. Dengan marah, marah jugalah dengan santun,” ungkapnya.
Otong mengungkapkan, ke depannya Unes akan bertransformasi menjadi perguruan tinggi yang berbasis riset dan kewirausahaan, sehingga pada 2030 mendatang bisa menjadi perguruan tinggi yang unggul.
Tak hanya itu, Unes juga terus menggencarkan kerjasama dan kemitraan, tidak hanya dengan perguruan tinggi di dalam negri, pemerintah, pemilik industri, tapi juga perguruan tinggi di luar negeri. (hsb)