AIAPACAH, METRO – Kasus stunting di Kota Padang cukup tinggi. Sejak Januari hingga September 2019, tercatat ada 4.875 kasus stunting di Kota Padang. Penderita stunting itu tidak hanya anak-anak saja, namun usia remaja juga.
Penyakit stunting itu adalah kekurangan gizi kronis pada anak yang menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tinggi badan (kerdil).
Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.
Stunting atau balita kerdil merupakan gangguan pertumbuhan pada anak yang tidak seimbang antara berat badan, tinggi badan, dan umur.
Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang, serta prestasi sekolah yang buruk.
Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Padang, dr. Ratna Sari mengatakan, stunting erat kaitannya dengan masalah gizi yang menyentuh berbagai persoalan antara lain kesehatan, kemiskinan, pengetahuan/pendidikan, pembangunan sarana sanitasi, kebersihan lingkungan, kepedulian keluarga dan kehamilan.
“Upaya yang dilakukan Dinkes ialah pemberian makanan tambahan (PMT) kepada bayi, pemeriksaan berat badan rutin setiap bulan, dan lainnya,” ujar Ratna, Senin (30/9).
Untuk tahun 2018 lalu, kasus stunting berada di angka 11,86 persen. Sedangkan 2019 11,12 persen. Dinkes Kota Padang terus melakukan koordinasi lintas sektor untuk penanganannya baik itu Dinas Sosial, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehaatan Kota Padang, Feri Mulyani Hamid membenarkan hal itu serta mengatakan penyebab stunting seperti, minimnya akses air bersih, sanitasi tidak bersih dan sehat, kurangnya asupan gizi pada bayi dan ibu hamil, serta kekurangan yodium.
“Stunting akan teratasi jika dilakukan intervensi secara terintegrasi. Baik dari Organisasi Peringkat Daerah (OPD) yang ada dan warga semua,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Padang, Faisal Nasir meminta kepada Dinkes gencar sosialisasi ke warga soal asupan gizi yang baik dan sanitasi bersih. Agar stunting dapat berkurang dan kinerja Dinkes terlihat selama ini.
“Kepada ibu hamil, maupun ibu menyusui mari rutin ke puskesmas dan berikan anak makanan yang cukup, agar mereka tumbuh pesat dan stunting tak dialami,” ujar Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini. (ade)