KAMPUNG PONDOK, METRO – Sebagai daerah yang berada di kawasan rawan bencana, Kota Padang harus gencar melakukan mitigasi bencana terhadap warga. Bahkan, untuk siswa sekolah pun mitigasi perlu dilakukan, karena banyak sekolah-sekolah yang juga berada di zona merah tsunami.
Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa, saat Upacara Bendera di SMPN 3 Padang, Pulau Karam, Senin (30/9) pagi. Upacara bendera Senin pagi juga spesial, karena bertepatan dengan momentum 10 tahun gempa 30 September 2009 serta Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober.
“Peristiwa gempa 30 September 2009 menjadi pelajaran berharga tentang mitigasi bencana. Siswa sekolah harus diberi edukasi tentang mitigasi. Selain itu, terus mengingatkan masyarakat khususnya siswa tentang potensi dan risiko bencana yang ada di daerah kita,” ujar Hendri Septa.
Dikatakan, peserta didik atau siswa harus mengetahui dengan baik dengan prosedur dan prinsip kegawatdaruratan, mengetahui jalur dan pusat evakuasi, serta akrab dengan peralatan keselamatan.
Di sisi lain, anak-anak wajib aktif mengikuti kegiatan latihan simulasi bencana dan memiliki kesadaran, solidaritas serta kerjasama dengan guru maupun antar siswa dalam menghadapi situasi bencana. Siswa juga harus mengenali potensi, sumber dan karakteristik bencana, serta sistem peringatan dini yang digunakan di sekolah.
Sementara, Kabid Diknas Dinas Pendidikan Kota Padang Indriyed Bakri yang ikut hadir dalam upacara tersebut, mengatakan setiap sekolah telah disarankan untuk melakukan sinkronisasi siaga bencana alam. “Minimal tiga kali dalam sebulan, di setiap sekolah menyampaikan dan melakukan edukasi dalam bencana dan dilakukan simulasi bencana alam untuk siswa,” kata Indriyed.
Sebagai penunjang siaga bencana, setiap sekolah akan diupayakan fasilitas mitigasi, seperti pintu keluar kelas darurat. Dan titik keluar dan kumpul bagi siswa yang sesuai protap mitigasi.
“Selain itu sebagai penunjang juga kedepannya SD dan SMP akan diupayakan satu shift serentak di Kota Padang. Mudah-mudah cepat terlaksana sekarang sudah bertahap,” pungkasnya. (cr1)