PADANG, METRO —Beberapa pekan jelang masuknya bulan suci Ramadhan, Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemko Padang menggelar Master Of Trainer (MOT) Pesantren Ramadhan 1445 Hijriah, Selasa (20/2). Perwakilan pengurus masjid, kepala sekolah, kelurahan serta Kementerian Agama Kota Padang, ikut dalam kegiatan rutin yang digelar setiap tahun itu.
Kabag Kesra Fuji Astomi, mengatakan Pesantren Ramadhan tahun ini, Pemko Padang mengangkat tema Wasilah untuk melahirkan calon pemimpin yang islami dan berakhlak di Kota Padang.
“Dengan tujuan untuk membiasakan akhlak mulia serta pembiasaan untuk mencintai rumah ibadah menjadi dasar yang kuat perlunya dilakukan pesantren ramadhan baik di tingkat SD, maupun SMP, dan didukung dengan kebijakan dari Pemerintah Provinsi Sumbar tingkat SMA juga melakukan Pesantren Ramadhan di rumah ibadah,” katanya.
Dia juga menekankan, sejatinya Pesantren Ramadhan adalah kegiatan keagamaan yang tidak hanya dilakukan umat muslim, tetapi bagi siswa non muslim juga akan diarahkan untuk berkegiatan di rumah ibadah masing-masing.
“Jadi kebijakan Pesantren Ramadhan ini tidak merupakan intolerannya Kota Padang, beberapa waktu lalu kita sedikit tergelitik dengan adanya release publik yang menyatakan bahwa Kota Padang adalah Kota yang intoleran, yang disebabkan oleh banyaknya kebijakan pemerintah yang berbau islami,” kata Fuji Antoni.
Dia menyebut ini adalah hal yang harus diluruskan, karena menurutnya bagi pelajar yang non muslim juga dapat melakukan kegiatan keagamaan sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya masing-masing.