A.YANI, METRO–Dinas Perikanan dan Pangan (DPP) Kota Padang menggelar Lomba Pengolahan Pangan Lokal Tingkat Kota Padang, di Palanta, Rumah Dinas Wali Kota Padang, Jumat (7/7). Kegiatan ini digelar untuk meningkatkan, mendorong kreativitas dan inovasi masyarakat termasuk UMKM, serta membangun budaya keluarga untuk mengonsumsi aneka ragam jenis olahan pangan yang bersumber daya lokal dengan porsi seimbang.
Wali Kota Padang yang diwakili Staf Ahli Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan, Guswardi menyebut, ketahanan pangan merupakan kondisi di mana terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup.
“Berdasarkan hasil survei sosial ekonomi nasional terhadap masyarakat Kota Padang tahun 2022, ternyata keberagaman konsumsi masyarakat dengan indikator skor Pola Pangan Harapan (PPH) menunjukkan skor mutu pangan penduduk Kota Padang mencapai angka 88,1 persen. Kualitas konsumsi pangan masyarakat sudah cukup baik,” ucap Guswardi.
Dijelaskan Guswardi, konsumsi energi rata-rata penduduk mencapai 2.009 kka/kapita/hari dengan persentase Angka Kecukupan Energi (AKE) 95.7 persen dari total kebutuhan energi penduduk. Secara kualitas, AKE masih rendah pada kelompok pangan umbi-umbian 35 kkal/kapita/hari dengan persentase AKE 1,7 persen. Kacang-kacangan 46 kkal/kapita/hari dengan persentase AKE 2,2 persen. Sayur dan buah 112 kkal/kapita/hari dengan persentase AKE 5,3 persen.
“Melalui acara Lomba Pengolahan Pangan Lokal ini, kami mengimbau kepada seluruh maysrakat Kota Padang untuk mengkonsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman berbasis sumber daya lokal. Hal ini juga sebagai upaya peningkatan status gizi masyarakat guna menurunkan angka stunting di Kota Padang,” sambungnya.
Dalam melakukan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2P), tambah Guswardi, dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan perkarangan dan lahan terlantar yang tersedia. Selain dapat menyediakan makanan yang bergizi untuk keluarga, lahan perkarangan juga dapat menjadi lumbung hidup di sekitar, menghasilkan dan meningkatkan pendapatan keluarga.
“P2P melalui konsumsi pangan yang Beragam Gizi Seimbang dan AMAN (B2SA) sangat penting untuk dilaksanakan. Karena dengan mengonsumsi pangan yang B2SA, maka kualitas konsumsi pangan kita dapat ditingkatkan. Dengan hal tersebut, diharapkan dapat menciptakan generasi muda Kota Padang yang tangguh dan mempunyai SDM yang berkualitas,” tuturnya.
Di lain sisi, Kadis DPP Alfiadi menyampaikan, Lomba Pengolahan Pangan Lokal Tingkat Kota Padang Tahun 2023 memiliki tujuan untuk menciptakan keberagaman olahan pangan dari bahan lokal yang ada. Sebab, olahan pangan masyarakat Kota Padang masih tergantung pada beras.
“Dengan adanya lomba ini akan memberikan gairah baru untuk masyarakat dalam menciptakan olahan dari bahan lokal. Apakah itu kudapan dari umbi-umbian, bengkuang, dan lain-lain sebagai pengganti dari nasi itu sendiri. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan untuk masyarakat,” ucap Alfiadi.
Dalam lomba itu, terdapat berbagai variasi olahan dari 11 kecamatan yang hadir. Baik itu dessert dari buah bengkuang, sukun, mangga, pisang, dan sebagainya. Pangan lokal dari umbi-umbian seperti ubi ungu, ubi kayu, dan sebagainya yang dimodifikasi semenarik mungkin.
Sementara, Ketua TP PKK Kota Padang, Ny Genny Hendri Septa, mengatakan potensi makanan tradisional pangan lokal, khususnya Kota Padang sangat berpeluang untuk dijadikan daya tarik wisata di Sumbar. Terlebih jika dikelola secara baik, professional, serta memperhatikan kebutuhan wisatawan, akan memiliki fungsi ekonomi yang kuat di bidang pariwisata, yaitu wisata kuliner.
“Melalui lomba ini, diharapkan masyarakat dapat berkreasi untuk menciptakan, mengembangkan resep pengolahan pangan yang bersumber pangan lokal. Seperti jagung, umbi-umbian, dan sebagainya. Termasuk buah-buahan lokal yang terdapat di daerah kita, seperti bengkuang dan pisang yang mengandung karbohidrat,” ucap Ny Genny Hendri Septa.
Ny Genny Hendri Septa, mengaku bahagia, mengapresiasi pelaku usaha, dan anggota tim penggerak PKK dalam berkreasi. Pasalnya di kreasi yang diciptakan oleh peserta sangat beragam dan sarat akan olahan pangan lokal.
“Semoga dengan lomba ini, seluruh peserta dapat berkreasi dan berinovasi dalam pengolahan pangan. Termasuk buah lokal untuk menu keluarga sehari-hari, serta menambah pendapatan keluarga,” tambahnya.
Tal lupa Ny Genny Hendri Septa mengimbau peserta (ibu-ibu) untuk meningkatkan minat serta kecintaan terhadap produk olahan pangan lokal yang berada di lingkungan sekitar. Sehingganya kebutuhan gizi ketahanan pangan keluarga dapat dipenuhi, menghasilkan anak-anak generasi muda cerdas dan berkualitas.
“Alhamdulillah, nantinya pemenang Lomba Pengolahan pangan Lokal Tingkat Kota Padang Tahun 2023 ini akan mewakili TP PKK di tingkat provinsi. Insya Allah kita doakan Kota Padang mendapatkan hasil yang terbaik,” tuturnya.
Untuk juri lomba ialah dari Ahli Gizi Poltekkes Kemenkes Padang, Ahli Teknologi Pengolahan Pangan Royal Asia College, Ahli Boga SMK N 6 Padang, Pokja III TP PKK Kota Padang, serta Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang. (cr2)