PASARRAYA, METRO–Meski sekarang harganya sudah pedas, harga cabai di Padang diprediksi bakal makin pedas lagi dalam waktu dekat. Pasalnya transportasi cabai langsung berkaitan dengan BBM.
”Kita pastikan bakal naik lagi. Karena trasportasinya kan pakai BBM dari jawa,”ungkap salah seorang pedagang cabai di Pasarraya,Nasrul kepada media ini.
Ia menjelaskan, saat ini harga cabai jawa dijual dengan harga Rp.90 ribu sekilonya. Itu belum terpengaruh harga BBM, karena masih harga dua hari lalu. Tapi berkemungkinan besok (hari ini-red) harga cabai akan bertambah tinggi. “ Kalau bertambah sudah pasti. Cuma berapa naiknya tentu besok kita lihat bersama,”tukas Nasrul.
Pedagang lainnya Alex merasakan bahwa jual beli semakin menurun. Sementara harga kebutuhan pokok akan semakin meningkat imvas penfaruh BBM.”Yang beli tak ada, harga makin mahal,”tandasnya.
Kendalikan Inflasi, Pemko Padang Bakal Canangkan Gerakan Penanaman Cabai
Sementara itu guna menekan dan mengendalikan laju inflasi di Kota Padang, khususnya terkait ketersediaan bahan pokok berupa cabai, Pemerintah Kota (Pemko) Padang akan melaunching Gerakan Penanaman Cabai bagi warga Kota Padang.
Direncanakan, gerakan tersebut bakal dipusatkan di KWT Rose Melati, Kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah.”Saat ini Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) termasuk peringkat 3 (tiga) teratas dalam angka inflasi untuk nasional. Dan untuk tingkat kabupaten dan kota di Sumbar, Kota Padang paling pertama dengan inflasi tertinggi. Kondisi ini perlu kita tangani serius tentunya,” beber Wali Kota Padang Hendri Septa di Padang.
Menurut Wako Hendri, pihaknya akan melakukan gerakan penanaman cabai yang dimulai dari tingkat kecamatan dan kelurahan hingga tingkat RT/RW termasuk komunitas pangan dan KWT di Kota Padang.
”Kita berharap, gerakan ini berjalan optimal dan diikuti semua unsur dan warga Kota Padang. Upaya ini demi menekan laju inflasi di kota yang kita cintai ini. Semoga hal ini mampu mengatasi permasalahan di tengah masyarakat, khususnya terkait kenaikan harga cabai yang semakin merengsek naik,” harap orang nomor satu di Kota Padang itu.
Pada kesempatan lain, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kota Padang Syahendri Barkah menyebutkan saat ini Kota Padang memang tercatat sebagai daerah yang mengalami inflasi tertinggi di Sumbar.
”Hal itu ditinjau dalam data semesteran dan bulanan inflasi terkini,” ungkap Syahendri Barkah kepada Kominfo diruangannya, Jumat (2/9/22).
Ia menjelaskan, untuk sekarang ini inflasi pada Provinsi Sumbar mencapai angka 8 persen. Sedangkan untuk Kota Padang mencapai angka ± 6 persen dalam data semesteran yang di dapat.
”Data tersebut dapat dilihat pada bulan Desember 2021 hingga Juli 2022,” sambungnya.
Syahendri menambahkan, meningkatnya angka inflasi itu disebabkan salah satunya mengingat peminat masyarakat Sumbar dalam hal ini Kota Padang mengkonsumsi cabai semakin meningkat.
”Sehingga hal tersebut memberikan dampak terjadinya kenaikan angka inflasi serta menjadikan mahalnya harga cabai tersebut. Sebenarnya banyak pemicu harga cabai ini menjadi naik. Salah satunya pengaruh cuaca yang membuat susahnya panen cabai di daerah Sumbar, begitu juga gangguan transportasi cabai lokal yang masuk ke Kota Padang dikarenakan pengaruh cuaca yang buruk beberapa bulan belakangan,” bebernya.
Terakhir disampaikannya, adapun untuk aksi gerakan penanaman cabai nanti bakal didukung Dinas Pertanian Kota Padang yang memfasilitasi untuk penyediaan bibit cabai merah, cabai hijau, dan cabai rawit. (tin)