TAN MALAKA, METRO–Tiiga hari pascaaksi tawuran pelajar yang menyerang siswa SMKN 1 Padang dengan senjata tajam pada Kamis (28/7) lalu, beredar rekaman suara yang diduga dari salah satu pelajar SMK yang ada di Kota Padang, bahwa akan ada aksi tawuran antar pelajar, Senin (1/8).
Kabar aksi penyerangan tersebut tersebar di sejumlah grup percakapan WhatsApp dan ada juga yang memberikan langsung kepada Satpol PP Padang.
Menanggapi rekaman suara yang sudah beredar itu, Kasat Pol PP Kota Padang, Mursalim mengingatkan agar masyarakat tidak perlu resah dengan kabar petakut yang tidak bisa dipertangung jawabankan tersebut.
“Benar atau tidak, kita akan terus melakukan pengawasan terhadap pelajar yang berada di luar sekolah setiap hari,” ujar Mursali, Minggu (31/7/).
Ia meminta Masyarakat tidak perlu takut terhadap kabar tersebut, namun pihaknya selalu mengajak seluruh masyarakat untuk membangun rasa kepedulian dan ikut andil dalam mengatasi aksi-aksi yang berbahaya dilakukan pelajar nantinya.
“Untuk mengantisipasinya tidak bisa dilakukan oleh petugas saja, tentu perlu kerja sama semua lapisan masyarakat untuk mengantisipasinya,” harapnya.
Ia pastikan personel Satpol PP terus melakukan patroli setiap hari untuk mengantisipasi agar tidak terjadi tawuran antar pelajar di Kota Padang. “Jika ada yang diamankan warga nantinya, silahkan serahkan ke Satpol PP atau ke pihak kepolisian. Karena kita akan berkoordinasi terus dengan pihak kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban umum di wilayah Kota Padang,” tegas Mursalim.
Untuk diketahui, kasus tawuran pelajar kembali terjadi di Kota Padang, pada Kamis (28/7) lalu. . Aksi yang dilakukan oleh sekelompok remaja ini sempat membuat kondisi jalan di dua lokasi tersebut tersendat sebelum akhirnya pihak kepolisian, Satpol PP, dan masyarakat membubarkan aksi tawuran itu hingga akses jalan kembali normal.
Namun, dalam aksi tawuran ini satu orang pelajar mengalami luka bacok, namun tidak terlalu parah dan sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat. Sementara itu, Tim Klewang Satreskrim Polresta Padang yang mendapatkan laporan adanya aksi tawuran tersebut langsung melakukan pengejaran dan berhasil mengamankan enam orang remaja yang diduga pelaku tawuran.
Ada enam orang yang diduga pelaku tawuran tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polresta Padang dengan sejumlah barang bukti senjata tajam (sajam) berupa parang, dan celurit yang digunakan sebagai alat untuk tawuran.
Aksi pertama terjadi pada Kamis siang dimana sejumlah remaja melakukan penyerangan di SMKN 1 Padang yang berada di kawasan Kampung Kalawi, Kecamatan Kuranji. Dalam penyerangan tersebut, seorang siswa terluka terkena sabetan klewang. Korban berdarah dan dilarikan ke rumah sakit.
Bahkan peristiwa tersebut viral di sejumlah akun Instagram. Dalam video yang beredar, terlihat segerombolan pelajar yang memakai sepeda motor datang ke SMKN 1 sambil membawa senjata tajam dan mengejar para pelajar yang ingin masuk ke sekolah.
Gerombolan remaja bersenjata itu mengejar sampai ke gerbang sekolah SMKN 1. Nahasnya, seorang pelajar SMKN 1 terjatuh dan dibacok membabi buta gerombolan pelajar yang memakai sepeda motor itu. (ade)