PEMKO Padang tidak akan melakukan penutupan tempat pemandian umum atau lubuak-lubuak di Kota Padang yang diperkirakan menjadi lokasi tujuan warga untuk balimau jelang masuk Ramadhan. Tradisi balimau atau tradisi mandi jelang menunaikan ibadah puasa diketahui sudah menjadi kebiasaan sebagian warga sebelum masuk bulan puasa.
Plt Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Arfian mengatakan, sampai saat ini instruksi penutupan wisata pemandian belum ada dan masih boleh beroperasi. Hanya saja warga diimbau patuhi protokol kesehatan. Sebab, suasana masih dalam pandemi.
“Kita hanya melakukan pengawasan dengan Satpol PP dan lainnya,” ujar Arfian.
Sampai saat ini tradisi balimau tak bisa dihindari. Sayangnya, tradisi ini justru cenderung lekat dengan maksiat dan jauh dari manfaat. Padahal, sebetulnya, tradisi ini memiliki tujuan sebagai ajang bersih-bersih diri agar ibadah puasa bisa lebih optimal. Dulu, masyarakat minang melakukan balimau bersama keluarga, dengan cara mandi di tepian sungai. Mandi dilakukan dengan air yang dicampur jeruk nipis dan dilaksanakan sore hari atau selepas shalat Ashar.
Namun, makna dari tradisi ini dianggap mulai bergeser saat ini. Bila dulu kegiatan mandi di sungai dilakukan bersama keluarga mahram, saat ini tradisi balimau dilakukan muda-mudi yang yang belum ada ikatan keluarga. Belum lagi, muda-mudi ini mencari lokasi balimau yang jauh dari rumahnya.
“Kita tetap meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Kita juga tidak bisa memastikan kondisi cuaca. Jika curah hujan tinggi, sebaiknya tidak usah pergi ke sungai untuk mandi balimau,” ulas Arfian.
Di sisi lain, untuk kawasan objek wisata pantai seperti Pantai Padang, Pantai Air Manis dan lainnya juga tidak ditutup. Meski demikian, masyarakat diimbau berhati-hati dan tidak terlalu euforia dalam menyambut bulan suci Ramadhan dengan cara mandi-mandi di sungai.
Ia juga mengingatkan kepada pengelola pemandian untuk tidak memberi kebebasan pada pengunjung dalam melaksanakan tradisi Balimau serta jangan melebihi kapasitas. “Pengelola juga harus ingatkan warga terapkan prokes. Agar klaster baru tidak muncul dan kesehatan warga terjamim,” ucapnya. Lalu, bagaimana wakil rakyat merespon masalah ini. (**)