ULAKKARANG, METRO–Satu lagi gerai Budiman Swalayan hadir di Kota Padang tepatnya di Jalan S. Parman nomor 22, Kelurahan Ulak Karang Utara, Kecamatan Padang Utara. Gerai yang menjadi cabang ke-15 Budiman Swalayan ini merupakan kerjasama antara Dana Pensiun Bank Nagari dengan Budiman Swalayan yang telah berlangsung sejak semester kedua tahun 2020 yang lalu hingga dilakukan grand opening, Kamis (31/3).
Kegiatan grand opening ini dihadiri Direktur Utama (Dirut) Bank Nagari M. Irsyad, Komisaris Utama (Komut) Bank Nagari Benni Warlis, Direktur Dana Pensiun Bank Nagari Antonius, serta Chief Executive Officer (CEO) Budiman Swalayan Yasmar.
Grand opening ini ditandai dengan pemukulan gendang dan pemotongan pita yang dilakukan oleh langsung oleh M. Irsyad didampingi oleh Benni Warlis, Antonius, serta Yasmar. Selain itu, grand opening ini juga diiringi dengan pemberian santunan kepada anak yatim yang berada di sekitaran Kelurahan Ulak Karang Utara.
CEO Budiman Swalayan Yasmar dalam sambutannya mengatakan, sejak awal melakukan kerjasama dan perencanaan pembangunan Budiman Swalayan bersama dengan Dana Pensiun Bank Nagari, berjalan dengan baik dan lancar.
“Sejak awal perencanaan kerjasama ini antara Budiman Swalayan dengan dana pensiun Bank Nagari alhamdulillah berjalan dengan lancar sesuai dengan yang kita harapkan dan alhamdulillah bisa kita resmikan secara langsung hari ini,” ujar Yasmar.
Dengan hadirnya gerai baru ini ungkap Yasmar, dapat membantu masyarakat dalam melengkapi kebutuhan sehari-hari, tentu dengan harga yang terjangkau.
“Dan kami berharap dengan sokongan dan support dari Bank Nagari, kedepannya, pengembangan-pengembangan usaha yang mana saat ini sudah kita jalin dapat terus terjaga dan berjalan baik sebagaimana mestinya,” katanya.
Sementara itu, Direktur Dana Pensiun Bank Nagari Antonius mengatakan, dana pensiun adalah merupakan lembaga keuangan non bank yang memberikan jaminan terpeliharanya kesinambungan penghasilan hari tua bagi pesertanya.
“Ini merupakan komitmen yang kami pegang untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan iuran sehingga tujuan ini untuk mengumpulkan dana pensiun dapat dicapai dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Dalam melanjutkan pengelolaan iuran, dana pensiun merupakan dana yang menempatkan dana ke pasar modal, pasar uang, tanah, dan pangan serta permintaan langsung yang mengacu pada peraturan otoritas jasa keuangan.
“Adapun kegiatan hari ini yaitu peresmian grand opening Budiman Swalayan Ulak Karang yang merupakan bentuk kerjasama antara dana pensiun yang diwakili oleh anak usaha PT. Bersama Nagari Budiman dengan Budiman Swalayan. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan investasi penyertaan saham langsung di sektor yang baru,” ujar Antonius.
Selama ini ungkap Antonius, penyertaan langsung selalu dilakukan pada sektor keuangan melalui perbankan, BPR ataupun asuransi. Memperhatikan tren suku bunga yang berlaku saat ini yang cendrung menurun, hal ini tentu berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung dalam investasi dana pensiun.
“Sebagai salah satu langkah dana pensiun dalam pengoptimalisasian investasi adalah melakukan investasi kepada usaha ritel. Maka pada saat inilah yang bermula pada semester kedua tahun 2020 yang lalu dana pensiun melakukan kerjasama dengan Budiman Swalayan, sebagai salah satu swalayan lokal yang cukup berkembang di sumbar. Ini adalah investasi bisnis ritel yang menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat,” imbuhnya.
Budiman Swalayan merupakan salah satu swalayan yang cukup berkembang di Sumbar dan telah ada di Padang, Bukittinggi hingga Payakumbuh yang juga memperhatikan lingkungan sekitar swalayan, Budiman terus menunjukkan dukungan yang sangat baik.
Dirut Bank Nagari M. Irsyad yang didapuk untuk membuka secara simbolis hadirnya Budiman Swalayan mengatakan, pihaknya terus mendorong agar dana pensiun ini tidak hanya melakukan investasi dibidang perbankan saja, akan tetapi juga berinvestasi lainnya yang sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
“Dan ini telah dimulai dengan Budiman. Dengan hadirnya Budiman ini, sangat membantu masyarakat yang menyediakan apapun kebutuhan masyarakat dengan harga yang sangat murah dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat,” sebutnya.
Namun hal ini menurut M. Irsyad, bukannya Budiman tidak mendapatkan keuntungan, namun telah sesuai dengan apa yang disampaikan dalam ayat suci Al-Quran bagaimana berbisnis secara islam dan menghilangkan yang namanya riba.
“Betul-betul jual beli untuk keuntungan masyarakat, namun juga tetap menguntungkan bagi Budiman. Hal ini dibuktikan dengan gerai Budiman yang awalnya satu, sekarang telah memiliki 15 gerai, disertai banyak invesatsi dari pihak lain, artinya banyak orang yang menitipkan harapkan dan amanah kepada Budiman Swalayan,” jelasnya. (rom)