AIA PACAH, METRO–Kasus gizi buruk di Kota Padang sepanjang tahun 2021 mencapai angka 127 kasus. Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Padang, Devitra Wiguna mengatakan munculnya penyakit gizi buruk akibat kurangnya asupan gizi yang masuk pada anak.
Faktor hal itu terjadi bisa saja karena kondisi ekonomi keluarga yang di bawah rata-rata. “ Dinkes telah melakukan penanganan pada pasien yang terjangkit gizi buruk. Penanganan yang dilakukan dengan memberikan asupan gizi yang sehat dan seimbang,” ujarnya, Kamis (31/3).
Ia mengatakan, gizi buruk ini disebabkan oleh berbagai faktor. Paling dominan adalah kondisi kesehatan ibu saat mengandung. Utamanya pada usia kehamilan 0 sampai dua tahun. Jika kondisi ibu memiliki penyakit lain yang mendasari, misalnya ibu tersebut menderita penyakit HIV, maka bayi yang dilahirkannya rawan mengalami gizi buruk.
Selain itu, gizi buruk yang dialami oleh balita ini juga disebabkan oleh kurangnya asupan gizi pada ibu saat mengandung. Lalu, kondisi sosial ekonomi yang rendah sehingga gizi yang diberikan pada balita rendah, kurangnya asupan air susu ibu (ASI), serta rendahnya sanitasi atau kebersihan lingkungan yang buruk
“Kita mengajak warga untuk mengurangi konsumsi makanan siap saji dan perbanyaklah makan masakan buatan sendiri,” paparnya.
Dijelaskan, untuk tahun 2022 kasus gizi buruk ada 23 kasus dan saat ini telah ditangani. Sedangkan di 2020 terdapat 65 kasus.
“Kita mengajak warga untuk terus berikan asupan gizi seimbang pada anak dan jika terkemdala sampaikan pada kelurahan. Sebab Dinkes telah koordinasi jika menemukan permasalah kita siap tindaklanjuti,” paparnya.
Sementara, Kepala Dinkes Kota Padang, dr.Srikurnia Yati mengatakan langkah Dinkes meminimalisir naik kasus yaitu, melakukan penyuluhan pada warga soal pentingnya memberikan asupan gizi pada anak.
“Penyuluhan dilakukan di Puskesmas dan lainnya. Kita juga mengimbau warga untuk mengurangi konsumsi makanan siap saji. Sebab faktor itu yang lebih signifikan muncul kasus,” ulasnya
Ia juga mengimbau kepada pihak Puskesmas untuk berikan pelayanan maksimal pada pasien dan berikan asupan gizi sehat dan seimbang. Supaya pertumbuhan bagus dan gizi buruk dapat diminimalisir. (ade)