AIA PACAH, METRO–Dinas Kesehatan Kota Padang mengimbau kepada seluruh warga untuk menjaga pola makan dan hidup sehat guna mewaspada penyakit Infeksi Saluran Pernafsan Akut (ISPA) selama musim kemarau atau panas.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu di Kota Padang sejak beberapa hari terakhir mencapai 32-33 derajat celcius. “Saat ini cuaca sangat panas dan diiiringi angin kencang. Dengan kondisi cuaca seperti ini, sangat rawan sekali kita bisa terkena penyakit ISPA. Karena itu, warga diimbau untuk kurangi aktivitas di luar rumah dan jangan minum es atau air dingin,” ungkap Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padaang, Mailinda Wilma, Senin (28/2).
ISPA adalah infeksi yang menimbulkan gejala batuk, pilek, tenggorokan sakit, disertai demam. Penyakit ini sangat mudah menular dan bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak dan lansia.
“Sekarang mudah sekali orang terserang batuk, pilek, radang tenggorokan dan demam. Penyakit ini mudah menular, apalagi dengan cuaca panas seperi ini. Warga tak perlu keluar jika tidak urgen dan banyak minum air putih. Apalagi debu banyak di hari panas, agar penularan ISPA tidak dialami serta kesehatan tetap terjaga,” paparnya.
Menurutnya, perubahan cuaca menjadi salah satu faktor penyebab munculnya ISPA. Udara yang kering dan debu yang terbawa angin menjadi salah satu penyebabnya terhirup dan masuk ke saluran pernafasan.
Meskipun bukan penyakit yang masuk kategori berat dirinya meminta warga supaya tetap waspada terhadap penyakit ini. Apalagi, penyakit ISPA ini mudah menular melalui udara. “ISPA bisa disebabkan karena paparan debu. Masyarakat yang berada di lingkungan gersang, itu biasanya mudah terpapar penyakit tersebut,” ulasnya.
Dia pun mengimbau, warga tetap selalu menggunakan masker jika keluar rumah untuk mengurangi serangan ISPA karena debu. Selain itu, warga pun harus bisa menjaga daya tubuhnya masing-masing agar bisa kuat melawan berbagai macam penyakit.
Tak kalah penting, kata dia, warga diimbau supaya lebih memerhatikan kebersihan diri dan lingkungannya. Apalagi, penyakit tersebut itu timbul oleh tiga faktor. Yakni, daya tahan tubuh yang lemah, lingkungan kotor, serta kuatnya virus penyebab ISPA itu sendiri.
Dr Mailinda juga mengajak warga, untuk tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes). Sebab, selain ISPA penularan Covid 19 varian Omicron juga sangat cepat. Apalagi seseorang baru saja kembali dari perjalanan luar daerah.
“Masker tetap dipakai, jaga jarak, cuci tangan dan hindari kerumunan,” paparmya.
Ia menambahkan, saat ini jumlah kasus corona varian Omicron berjumlah 3.526 kasus. Diantaranya 3.500 di isolasi mandiri, dan selebihnya telah sembuh. Namun masih dalam pengawasan Dinkes.
“Kita mengimbau warga konsumsi makanan sehat, higienis dan bergizi. Sayur dan buah juga diperbanyak,” ulasnya.
Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Padang, Mastilizal Aye mengajak masyarakat berdiam diri di rumah dan jangan lengah terhadap prokes. “Masyarakat diimbau awasi penerapan Prokes di lingkungannya,” ujar kader Gerindra ini
Dan kepada Dinkes lanjutnya, diharapkan berikan pelayanan prima pada warga jika ada gejala yang tidak baik dan edukasi warga. (ade)