Setelah hancur oleh gempa 30 September 2009, gedung perpustakaan di Jalan Diponegoro, saat ini berdiri dengan megah. Masyarakat pun bisa membaca dengan nyaman.
PADANG, METRO–Gedung berlantai empat, berdiri megah di persimpangan jalan menuju SMA Don Bosco Padang. Sebuah gedung dengan arsitek modren. Sekitar enam tahun lalu, gedung ini rata dengan tanah. Gempa 7,9 SR menyebabkan ratusan ribu eksemplar buku habis terkubur bersama puing-puing bangunan.
Kamis (3/9), POSMETRO mendatangi gedung Dewan Perpustakaan Sumbar di Jalan Diponegoro No.4 Padang. Ketika memasuki gedung ini, suasana hangat terasa. Sebagian besar pengunjung tengah asyik membaca buku. Kantor bercat silver kekuning-kuningan itu berada satu atap dengan kantor Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumbar.
Sejak diresmikan kembali pada tanggal 30 Oktober 2014 lalu oleh Gubernur Irwan Prayitno, kantor Dewan Perpustakaan Sumbar seperti mengingatkan kembali kepada kisah gempa dahsyat pada tanggal 30 September 2009 silam.
”Kantor ini memang lokasinya persis di kantor lama yang hancur karena gempa,” ujar Reni Delafina, selaku Kepala Bidang Layanan Dewan Perpustakaan Sumbar.
Reni mengisahkan gempa berkekuatan 7,9 SR yang melanda Sumbar telah memporak porandakan kantor beserta seluruh is. ”Dari 600 ribu buku yang ada saat itu, yang masih dapat terpakai hanya 10 persen,” kata Reni kepada POSMETRO, Kamis (3/9).
Namun, dengan segala keterbatasan, kantor Dewan Perpustakaan Sumbar masih tetap berdiri. Walaupun jumlah buku sudah banyak berkurang, tapi semua itu tidak menghalangi niat masyarakat untuk mengunjungi kantor Dewan Perpustakaan Sumbar. ”Pengunjung setiap hari berkisar antara 100-150 orang, terutama masyarakat umum dan mahasiswa,” tutur Reni.
Sementara itu, untuk mengoptimalkan dan menjangkau kebutuhan masyarakat di daerah pinggiran, Reni mengatakan Dewan Perpustakaan Sumbar menyediakan mobil keliling untuk seluruh wilayah Sumbar. “Masing-masing kabupaten/kota mendapatkan mobil perpustakaan keliling (puskel), namun untuk daerah yang luas misalnya Padangpariaman mendapatkan dua unit,” ujarnya.
Reni menambahkan puskel sangat membantu Dewan Perpustakaan Sumbar untuk memenuhi kebutuhan membaca masyarakat dan setiap bulan puskel mengadakan roadshow ke daerah-daerah diseluruh Sumbar. Sedangkan untuk koleksi buku, di Dewan Perpustakaan Sumbar tersedia buku dengan sembilan kategori, yakni kategori umum, filsafat psikologi, sosial, bahasa, sains teknologi, ilmu terapan, seni olahraga, sastra, serta geografi dan sejarah.
Selain untuk tempat membaca, setiap minggu Dewan Perpustakaan Sumbar Workshop Penulisan untuk anak-anak yang diasuh oleh Maya Lestari. “Sementara itu, untuk layanan pengunjung, Dewan Perpustakaan Sumbar dibuka pada hari Senin-Kamis dari pukul 08.00-16.00 Wib, dan Sabtu pukul 08.00-16.00, Jumat dan Minggu tutup untuk layanan peminjaman dan yang ingin membaca buku,” tutup Reni. (Dede Prandana Putra)