BYPASS, METRO
Khairul Rizki (18), selangkah namanya akan dicatatkan dalam sejarah peraih medali pada MTQ Nasional XXVIII tahun 2020 di Sumbar. Namanya akan disejajarkan dengan qari lainnnya mengharumkan nama tuan rumah.
Khairul Rizki adalah qari Sumbar untuk cabang tilawah golongan Hifzhil 10 Juz. Kamis (19/11) Rizki tampil pada final di Venue 5 Kampus Baiturrahmah Padang. Bungsu dari empat bersaudara ini tidak turun pada cabang khusus cacat netra. Dia turun pada cabang umum Hifzhil 10 Juz. Meski khusus cabang cacat netra disediakan.
Meskipun dengan keterbatasan yang dimiliki pada penglihatanya sejak mulai lahir, namun anak bungsu dari 4 bersaudara ini memiliki kemampuan yang luar biasa dalam hafalan Alquran. “Saya mulai menghfal Alquran sejak umur 11 tahun, dan dimulai dengan menghafalnya dulu,” katanya.
Khairul Rizki telah hafal Alquran 30 juz dengan menggunakan bantuan Alquran digital. MTQ Nasional ke-28 ini adalah kesempatan pertamanya mengikuti lomba MTQ Tingkat Nasional.
Sebelumnya juga sudah pernah mengikuti Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) di Pontianak pada tahun lalu. Namun, ia mengaku sakit saat dalam seleksi sehingga tidak meraih apapun, dan ia berharap dalam perlombaan MTQ tahun ini meraih prestasi.
“Untuk menghafal 30 juz butuh waktu delapan tahun, jadi kita harus sungguh-sungguh untuk berusaha. Selain usaha juga harus berdoa,” katanya.
Nenek Khairul Rizki bernama Nurmani mengakui kalau cucunya memiliki semangat dan memiliki kelebihan mudah mengingat setiap apa yang dihafalnya. “Sejak dulu ia sudah pernah ikut lomba seperti tilawah dan adzan. Namun, ia saat umur empat tahun sudah ditinggal oleh ibunya,” katanya.
Rizki divonis tidak bisa melihat sejak dari kecil. Dari empat bersaudara, hanya Rizki yang tidak bisa melihat. Kakaknya semua bisa melihat. Selain itu Rizki jadi piatu saat umurnya 4 tahun.
Untuk mengikuti MTQ kali ini sebelumnya, Rizki mengulang sendiri hafalannya, mengikuti pelatihan setiap hari, dan menjaga kesehatan. Apalagi MTQ saat ini digelar pada pandemi covid-19.
Pelatih Rizki, Irsyad mengatakan, untuk tampil saat ini Rizki sudah maksimal. Apalagi sudah masuk di final. Untuk Irsyad berharap nilai Rizki dapat menjadi yang terbaik.
Di final ini, Rizki menghadapi hafizh dari Sulawesi Selatan dan Riau atas nama Bayu Wibisono Damanik. Dalam perlombaan final, dinilai oleh dewan hakim Hakim bidang tahfiz yakni, Dr Hj Umi Husnul Khotimah, MA, Hj Fuziati Umar. Hakim Bidang Tajwid, Dr H Dailami Julius, M.Pd dan H Abadi A.Ag, M.Pd.
Kemudian, Hakim Bidang Lagu, Suara (Ketika Tilawah) dan Fashohah (Tajwid) Drs. Kh. mursyidin dan Hj Asrina, SHI. MM. Hakim Bidang Penanya Tahfiz, H Ahmad Rafiuddin dan H Syafari Basyar. (fan)