PASAR RAYA, METRO
Perusahaan Umum Daerah Padang Sejahtera Mandiri (Perumda PSM) mengklaim bahwa dibangunnya plang parkir di Pasar Raya akan mengoptimalkan fungsi basemen yang ada di Blok II dan III nantinya.
Direktur Utama Perumda PSM, Popy Irawan mengatakan, jika biasanya tempat parkir kendaraan umum terletak di pinggir jalan dan dibahu jalan, serta bisa dikatakan masih belum tertata dengan baik, akan dimaksimalkan untuk rapi dan tertib.
“Insya Allah dalam waktu dekat kita akan memfungsikan plang parkir yang terkomputerisasi yang akan dibangun antara di Blok II dan Blok III sebanyak tiga titik,” kata Popy Irawan, Selasa (11/8).
Diakui Popy, bahwa beberapa hari lalu memang ada riak-riak kecil. Namun pihaknya telah merangkul semua pihak untuk duduk bersama dalam mencari solusi dan formula yang terbaik dalam penataan parkir di Pasar Raya khususnya di Blok II dan III.
“Alhamdulillah, telah duduk bersama dengan pihak yang terkait, baik Aliansi Pedagang Pasar Raya Padang dan yang terkait dengan perpakiran yang ada,” terangnya.
Popy menyebutkan, tarif parkir yang akan diterapkan nantinya atau sistem yang dipakai tidak perjam, tetapi flat (tetap). Yaitu roda dua berkisar Rp2 ribu dan roda empat Rp4 ribu.
Sebelumnya terangnya, PSM sudah beroperasi di Blok III sejak November lalu baik untuk parkir kendaraan roda empat, roda dua serta kendaraan bongkar muat barang yang akan masuk ke Pasar Raya.
“Disamping itu, kita juga akan berdayakan sumbar daya manusia (SDM) yang telah ada sekarang, dari petugas parkir konvensional yang akan dijadikan petugas parkir di Perumda PSM. Mudah-mudahan apabila bisa parkir tertata rapi, pengunjung akan nyaman Pasar Raya semakin menggeliat, karena Pasar Raya merupakan salah ikon Kota Padang,” imbuhnya.
Ia menerangkan, bahwa untuk kapasitas kendaraan yang bisa ditampung di basemen Blok II dan III sekitar 1.000 ribu kendaraan roda empat. “Kami juga telah mamasang CCTV untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung. Semoga kita bisa bersinergi bukan membangun dan menata parkir di Pasar Raya tentunya butuh kerjasama baik semua lintas komunal di Pasar Raya Padang,” pungkasnya.
Sementara, pengunjung Pasar Raya, Marni Sari (45) menyambut baik kalau memang dibangunnya plang parkir yang terkomputerisasi di Pasar Raya Padang. “Kami sebagai pengunjung menyambut baik apabila memang diterapkan sistem plang. Asalkan tarifnya tidak perjam seperti mall yang tentunya memberatkan pengunjung,” kata warga Penggambiran itu.
Hal senada dikatakan, Zulfahmi (40). Menurutnya, kalau memang akan dibangun plang sebaiknya pihak yang akan terkait harus juga memerhatikan keamanan dan petugas yang pro aktif di lapangan. “Harus memerhatikan sisi keamanan, dan humanis dari petugas baik segi pelayanan dan kenyamanan pengunjung,” tandasnya.
Genjot PAD
Terpisah, Sekretaris Komisi II DPRD Padang, Bobi Rustam mengatakan, dengan menggandeng Perusda PSM, pendapatan asli daerah (PAD) di sektor perparkiran dapat digenjot secara maksimal. PSM sebutnya, menyanggupi hal tersebut.
“Masa pendapatan di sektor parkir Bukittinggi lebih besar dari Padang. Bukittinggi sanggup memberikan PAD sebesar Rp15 miliar pertahun, Padang yang ibu kota provinsi hanya sebesar Rp1,5 miliar. Berarti kepala dinas sebelumnya tidak bisa memberikan inovasi dan terkesan monoton dalam mengelola parkir di Kota Padang,” ucapnya, Selasa (11/8).
Selain menggandeng Perumda PSM katanya, Kota Padang berencana menggandeng Samsat untuk mencapai pendapatan daerah di sektor parkir. “Kita akan memberlakukan parkir tahunan untuk mencegah kebocoran di sektor parkir. Cara kerjanya dengan membebankan biaya parkir pada saat masyarakat melakukan pembayaran pajak kendaraan,” ucap kader Gerindra ini.
Direktur Utama Perusda PSM, Poppy Irawan mengatakan, siap mengelola perparkiran yang ada di Kota Padang. “Kita akan memberikan kontribusi sebesar Rp2,5 miliar per tahun untuk meningkatkan PAD Kota Padang,” paparnya.
Sebelumnya, Aliansi Masyarakat Peduli Pasar Raya Padang menentang dan menolak pengelolaan perparkiran oleh pemodal (investor) di kawasan Pasar Raya yang akan direncanakan Pemko Padang.
Pendamping Aliansi Masyarakat Peduli Pasar Raya Padang, David Yusak Pingah mengatakan, Pasar Raya Padang merupakan sentral ekonomi kerakyatan yang memiliki nilai dan eksistensi kedaerahan yang menjadi potensi strategis sebagai pusat perdagangan di Kota Padang dan Sumbar.
“Kami menolak rencana Pemko yang akan memakai sistem gerbang masuk dan keluar. Hal ini akan mempersempit ruang gerak pengelolaan parkir yang sudah merintis dan berpengalaman berpuluh tahun di Pasar Raya Padang yang selama ini aman dan tidak ada gesekan dengan pihak manapun. Baik dari keamanan maupun ketertiban,” ujar David didampingi puluhan anggota Aliansi Masyarakat Peduli Pasar Raya Padang, Selasa lalu (4/8). (cr1/ade)