Produser film Aan Saputra mengatakan lewat film fiksi itu pihaknya berusaha mengangkat kehidupan sehari-hari masyarakat yang sering disalah artikan oleh pihak luar.
“Di dalam, mereka tidak seperti yang dipikirkan. Contohnya Mak Ipin yang merupakan salah satu karakter utama, digambarkan sebagai seorang Wali Nagari yang memiliki sifat pembohong,” kata Produsen Film, Aan Saputra.
Berbagai kontradiksi serta paradoks yang terjadi membuat film tersebut patut diapresiasi, apalagi disajikan kepada penonton dengan gaya komedi.
Aan Saputra mengungkapkan hingga saat ini pihaknya belum punya mitra resmi dalam kegiatan produksi, semua proses mengandalkan modal semangat gotong royong.
“Kami memang belum mendapatkan dukungan dari mitra, namun dengan gotong royong film ini tetap bisa tetap digarap hingga selesai,” tambah Aan.
Lebih lanjut ia menceritakan film Sadang di Bawah merupakan pengembangan dari konten yang sebelumnya dilakukan mereka di kanal YouTube.
“Cerita ini biasanya hanya dibuat dalam bentuk video pendek, tapi kali ini kami coba mengulasnya lebih mendalam untuk layar lebar,” jelas Uda Rio.
Ia menceritakan pengalaman membuat konten-konten di YouTube menjadi modal yang sangat berharga dalam proses produksi film.
Meski film diproduksi secara mandiri, tim tetap mengharapkan dukungan serta apresiasi dari berbagai pihak demi memajukan perfilman lokal. (fer)