PADANG, METRO –Rumah produksi asal Sumatra Barat (Sumbar) bernama Garundang Entertainment merilis film berbau komedi dengan judul “Sadang di Bawah”.
Film yang diproduksi secara mandiri tersebut akan ditayangkan di bioskop CGV kota Padang pada 21 September 2024.
“Suatu kebanggaan bagi kami karena bisa melahirkan sebuah karya film yang digarap serta diperankan langsung oleh orang Sumbar,” kata Sutradara Rio dalam jumpa pers di Padang, (11/9) Kamis.
Laki-laki yang populer dikenal sebagai Uda Rio itu mengatakan film Sadang di Bawah memiliki durasi selama empat puluh menit.
Secara sinopsisnya film berkisah tentang kehidupan masyarakat di Nagari Centang Parenang yang dipimpin oleh Mak ipin selaku Wali Nagari di Nagari Centang Parenang tersebut.
Tokoh komedian yang populer lewat konten media sosial itu lalu bertemu dengan Rio yang berperan sebagai office boy dan Godok yang berperan sebagai Hansip di pos ronda.
Keadaan yang tidak biasa akhirnya membawa Rio dan Godok ke cerita yang sangat menegangkan.
Berbagai cara Rio dan Godok lakukan demi mendapatkan sebuah janji yang Mak Ipin berikan, termasuk menjadikan Ajo Buset (penyanyi) bagian dari uraian rencana tersebut.
Perjalanan mereka tidaklah mulus, berbagai kecerobohan, keusilan, candaan menjadi satu dalam cerita film tersebut.
Produser film Aan Saputra mengatakan lewat film fiksi itu pihaknya berusaha mengangkat kehidupan sehari-hari masyarakat yang sering disalah artikan oleh pihak luar.
“Di dalam, mereka tidak seperti yang dipikirkan. Contohnya Mak Ipin yang merupakan salah satu karakter utama, digambarkan sebagai seorang Wali Nagari yang memiliki sifat pembohong,” kata Produsen Film, Aan Saputra.
Berbagai kontradiksi serta paradoks yang terjadi membuat film tersebut patut diapresiasi, apalagi disajikan kepada penonton dengan gaya komedi.
Aan Saputra mengungkapkan hingga saat ini pihaknya belum punya mitra resmi dalam kegiatan produksi, semua proses mengandalkan modal semangat gotong royong.
“Kami memang belum mendapatkan dukungan dari mitra, namun dengan gotong royong film ini tetap bisa tetap digarap hingga selesai,” tambah Aan.
Lebih lanjut ia menceritakan film Sadang di Bawah merupakan pengembangan dari konten yang sebelumnya dilakukan mereka di kanal YouTube.
“Cerita ini biasanya hanya dibuat dalam bentuk video pendek, tapi kali ini kami coba mengulasnya lebih mendalam untuk layar lebar,” jelas Uda Rio.
Ia menceritakan pengalaman membuat konten-konten di YouTube menjadi modal yang sangat berharga dalam proses produksi film.
Meski film diproduksi secara mandiri, tim tetap mengharapkan dukungan serta apresiasi dari berbagai pihak demi memajukan perfilman lokal. (fer)