PADANG, METRO–Gedung Bank Indonesia (BI) di kawasan Muaro, Jalan Batang Arau, Kecamatan Padang Barat. Kota Padang, diresmikan sebagai Gedung Memorabilia, Sabtu (24/2). Gedung yang merupakan cagar budaya tersebut akan dijadikan sebagai pusat edukasi dan peningkatan literasi masyarakat terkait bank sentral.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Endang Kurnia Saputra yang akrab disapa Adang mengatakan, gedung tersebut berdiri sejak tahun 1925. Sebelum dinasionalisasi pada tahun 1957, Bank Indonesia bernama De Javasche Bank dan kantor di Sumatra Barat merupakan yang pertama di luar Pulau Jawa.
“Karena merupakan cagar budaya, gedung tersebut tidak boleh diubah bentuk bangunan maupun ornamennya, masih asli sejak dibangun pada zaman pemerintahan kolonial Belanda. Bank Indonesia hanya melakukan maintenance jika ada kerusakan yang perlu diperbaiki,” kata Adang.
Adang menegaskan, keberadaan awal kantor perwakilan Bank Indonesia di suatu daerah menjadi indikasi bahwa daerah tersebut sudah memiliki perekonomian maju. Hal tersebut menandakan bahwa Sumatra Barat dulunya memiliki perekonomian yang kuat, dan penempatan bank sentral di Sumatra Barat dimulai tahun 1864 bahkan jauh sebelum gedung tersebut dibangun.
“Jadi di luar Pulau Jawa, Sumatra Barat menjadi daerah pertama yang tentunya menandakan bahwa daerah ini sudah maju perekonomiannya pada waktu itu,” ungkap Adang.
Di gedung memorabilia, atau ‘museum kecil’ ini, jelas Adang bisa dilihat sejarah pengedaran uang di Sumbar, kemajuan Sumbar saat itu, dan keberadaan BI yang pertama kali didirikan oleh pemerintah kolonial.