JAKARTA, METRO–Perbankan terus berlomba-lomba meningkatkan akseptasi layanan digital. Seperti Bank Mandiri melakukan ekspansi Livin’ by Mandiri ke mancanegara. Selain itu, juga melakukan channeling dengan Kredivo.
Aplikasi digital Bank Mandiri tersebut kini sudah dapat dinikmati oleh masyarakat di Hong Kong, Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan 120 negara.
“Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri bisa secara mudah membuka rekening dan bertransaksi layaknya di negeri sendiri,” kata Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Tim Utama, Sabtu (9/7).
Layanan pembukaan rekening di mancanegara lewat Livin’ by Mandiri terus menunjukkan kenaikan. Tercatat, rekening dengan nomor luar negeri tumbuh 4 kali lipat dalam enam bulan terakhir.
Hingga Juni 2023, Livin’ by Mandiri telah diunduh hampir sebanyak 28 juta kali. Platform digital tersebut juga telah mengelola lebih dari 1,3 Milyar transaksi. Meningkat 70 persen secara year-on-year (YoY).
Begitu pula, jumlah nilai transaksi digital mencapai Rp 1.500 triliun. Melesat 65 persen YoY. Sejalan dengan kebutuhan transaksi finansial nasabah.
Di Hongkong, Livin’ Around The World menyasar ribuan pekerja migran Indonesia (PMI) dan diaspora. Sebab, nasabah yang berada di luar negeri dapat menggunakan nomor SIM Card negara setempat untuk membuka rekening dan bertransaksi.
“Sehingga memudahkan kebutuhan transaksi. Lebih dari 150 ribu diaspora Indonesia atau negara yang menjadi pusat bisnis global seperti Hong Kong,” ungkap Tim.
Bank Mandiri juga menyalurkan fasilitas channeling Rp 1 triliun ke PT Kredivo Finance Indonesia (Kredivo). Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, kolaborasi ini sejalan dengan strategi bisnis perseroan untuk masyarakat perkotaan.
“Salah satunya untuk menjadi urban locomotive dan masuk ke sirkel ekosistem masyarakat perkotaan yang dapat memenuhi kebutuhan gaya hidup (lifestyle),” terangnya.
Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto menuturkan, upaya tersebut turut memperluas inklusi keuangan. Khususnya kepada masyarakat underbanked atau yang sulit dijangkau dengan produk kredit perbankan. Kolaborasi dengan fintech juga menjadi bentuk transformasi digital agar mampu menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Tercatat, sampai akhir Maret 2023 Bank Mandiri telah menyalurkan kredit kepada perusahaan fintech sebesar Rp 2,52 triliun dengan lebih dari 186 ribu peminjam. “Tentunya dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian,” jelas Aquarius.
Sementara itu, CEO Kredivo Indonesia Umang Rustagi berkomitmen untuk aktif berinovasi memberikan solusi keuangan bagi jutaan penggunanya. Salah satu inovasi utama adalah AI-enabled real-time decisioning. Yang mampu menganalisas skor kredit calon pengguna, memverifikasi data, dan memprediksi kemungkinan gagal bayar.
Hal itu yang menjadikan Kredivo sebagai standar mengenai kecanggihan sistem manajemen risiko di industri. “Investasi kami pada teknologi telah membuktikan kapabilitas dan kredibilitas kami untuk menjadi mitra channeling dari Bank Mandiri,” ujar Umang.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan, jumlah akun penerima pinjaman fintech lending per Februari 2023 meningkat 4,61 persen YoY menjadi 13,39 juta akun. Nilai pinjaman tersalurkan meningkat sebesar 10,28 persen YoY sebesar Rp 18,22 triliun.(jpc)