BERDIRI di hutan nan rindang, sejuk dan sesekali mendengar nyanyian burung di atas ranting pohon, dapat membawa kita ke suasana damai dan sejuk. Pikiran pun kembali segar, karena menghirup oksigen bersih dari celah-celah pohon besar di kawasan cagar alam Rimbo Panti Pasaman.
Terletak sekitar 30 km dari pusat kota Lubuk Sikaping (ibu kota Pasaman) dan 1 km dari Kecamatan Panti, Rimbo Panti menjadi objek wisata unggulan bagi Kabupaten Pasaman. Tidak hanya itu, dikelilingi oleh hutan yang berjejer di Bukit Barisan, Rimbo Panti juga menjadi bagian dari paru-paru dunia.
Berkunjung ke Rimbo Panti, kita disajikan kekayaan alam tiada ternilai. Selain pohon-pohon besar yang menjulang ke langit, alam nan elok ini juga menyediakan sumber air panas alami.
Dengan suhu air mencapai 100° Celcius tentunya berbahaya jika terkena kulit manusia. Karena itu pengelola cagar alam Rimbo Panti memanfatkan suhu air panas tersebut dengan menyediakan telur untuk dicelupkan ke sumber air panas untuk direbus hingga matang. Tidak butuh waktu lama, hanya memerlukan waktu 10 menit untuk bisa matang, pengujung pun siap menyantap hasil rebusannya.
Karena banyak sumber mata air panas, di kawasan itu juga dilengkapi pula dengan taman, panggung hiburan dan musala yang air berwuduknya juga berasal dari sumber air panas. Untuk ke sana, pengunjung harus keluar dari lokasi kolam renang menuju jalan lintas Sumatra ke arah utaranya sekitar 30 meter.
Alam Rimbo Panti dengan luas sekitar 3.400 hektare termasuk salah satu kawasan hutan yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan, dan mempunyai tipe vegetasi cukup beragam.
Tersimpan berbagai spesies tanaman langka, tempat ini juga menjadi habitat bagi beberapa binatang dilindungi seperti burung, tapir, rusa, kambing hutan, monyet siamang dan beberapa hewan buas seperti Harimau Sumatera, macan tutul, hingga beruang madu. Di cagar alam ini hewan-hewan kebanggaan Indonesia tersebut hidup liar dan terlindung dari kejahatan tangan-tangan manusia.
Setelah menikmati air panas, kurang lengkap rasanya kalau tidak bersantai di warung atau pun pondok peristirahatan yang tersedia, sambil menyantap telur rebus serta semangkok mie instan.
Bupati Pasaman, Yusuf Lubis juga terus mengembangkan objek wisata yang setiap Lebaran menjadi tujuan utama di Pasaman. Dia juga membuka kesempatan untuk perusahaan berinvestasi di daerah tersebut, meski ada tantangannya.
“Akan selalu ada riak dan gejolak setiap kali investor berencana menanamkan modalnya di daerah ini. Kami akan memasilitasi semuanya,” katanya.
Yusuf Lubis mengatakan, bahwa pengurusan izin pengelolaan objek wisata di kawasan cagar alam Rimbo Panti terbilang sulit. Sudah banyak investor yang berniat menanamkan modalnya, namun selalu kandas. “Selama ini memang tidak mudah untuk mengurus izin pengelolaan di sini,” tukasnya.
Ia meminta, agar pihak perusahaan terus melanjutkan sejumlah rencana pembangunan sektor pariwisata di taman wisata alam Rimbo Panti tersebut, sebagaimana telah diajukan ke pemda tersebut. Kunjungi situs resmi Pariwisata Sumbar www.sumbar.travel.com. (*/r)