PADANG, METRO–Adanya indikasi upaya penggagalan pemilihan gubernur di Sumbar, membuat Penjabat (Pj) Gubernur Sumbar Reydonnyzar Moenek jengkel. Karena, pilkada adalah amanah konstitusi. Apalagi, saat ini tidak ada celah oknum untuk menggagalkan pilkada tersebut.
Hal itu terungkap adanya sinyalemen penggagalan pilgub. Menurutnya, informasi penggagalan pilgub tersebut tidak lebih dari sinyalemen. Sedangkan secara persiapan dan regulasi yang ada, peluang tersebut sudah tidak ada. Selain itu Pemprov Sumbar juga telah mengalokasikan anggaran.
“Tidak ada yang boleh menggagalkan, ini amanat konstitusi. Kita sudah siapkan semuanya, kalau ada sinyalemen, hanya itu saja,” sebutnya usai pelantikan Pj Bupati Tanah Datar Sudirman Gani di Auditorium Gubernuran, Senin (12/8).
Disampaikannya, untuk mensukseskan pemilihan kepala daerah, semua persiapan sudah matang. Mulai dari perangkat pemilihan sampai alokasi anggaran. Untuk melaksananakan Pilgub Sumbar, Pemprov Sumbar telah mengalokasikan anggaran Rp178 miliar. Anggaran tersebut telah disepakati Pemprov Sumbar dan DPRD Sumbar.
“Yang jelas tidak ada alasan untuk menggagagalkan pilkada, semuanya sudah kita siapkan, bahkan kita sudah setujui anggaran pada APBD Perubahan,” ujarnya.
Sementara secara regulasi menurutnya, peluang menggagalkan pilkada tersebut sangat kecil. Karena sejumlah aturan telah mengikat para calon, termasuk dengan calon tunggal. “Semuanya sudah diatur sesuai dengan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah Nomor 8 tahun 2015,” tegasnya. (da)