Momentum Hari Jadi Kabupaten Pessel ke-76, Wujudkan Pasisia Rancak dan Bermartabat dalam Segala Bidang Kehidupan Masyarakat

FOTO bersama peserta yang hadir dalam Sidang Paripurna HJK Pessel ke 76.

DEWAN Perwakilan Rak­yat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) menggelar rapat paripurna istimewa peringatan Hari Jadi Kabupaten (HJK) Pessel ke-76 di Gedung PCC Pemkab Pessel, Senin (22/4).

Mengusung tema “Wujudkan Pasisia Rancak dan Bermartabat dalam Segala Bidang Kehidupan Masyarakat”, rapat paripurna istimewa ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD, Ermizen, dan dihadiri oleh Bupati Rusma Yul Anwar, dan Gubernur Sumbar yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Maswar Dedi.

Turut hadir perwakilan Bupati/Walikota di Sumbar,  Kabupaten tetangga seperti Kerinci, Sungai Penuh dan Muko – Mu­ko, Forkopimda Pessel, anggota DPRD Pessel, Kepala OPD Provinsi Sumbar, Kepala OPD Pemkab Pessel, Kepala BUMN dan BUMD, Camat se-Kabupaten Pesisir Selatan, Wali Nagari se-Kabupaten Pessel, tokoh masyarakat, bundo kanduang, ninik mamak dan tamu undangan lainnya.

Ketua DPRD Kabupaten Pessel, Ermizen mengatakan, di momen bersejarah ini bukan sekedar euforia ataupun seremonia semata, namun semakin menambah rasa cinta pada mencintai Kabupaten Pesisir Selatan. Serta, sebagai tonggak awal untuk memperbaiki atau evaluasi masa lalu, menatap masa sekarang dan perubahan di masa yang akan datang.

“Selain itu, kedepan perlu ditingkatkan kebersamaan, komitmen bersama dan tekad bersama menyamakan persepsi, visi dan misi dalam membangun Kabupaten Pesisir Selatan kedepan,”ujar Ermizen.

Tokoh Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan Dr.Yulizar Yunus M,Si Datuk Rajo bagindo menjelaskan, Pesisir Selatan memiliki kekayaan budaya benda (tangible) dan tak benda (intangible). Kekayaan budaya itu menyebar secara integral, pada 3 wilayah kultur (budaya) yang mempunyai ciri spesifik integralistik.

“Pertama, Wilayah Kultur Bayang (meliputi wilayah budaya Tarusan, budaya Bayang dan budaya IV Jurai). Kedua, Wilayah Kultur Banda X meliputi wilayah 10 kota pelabuhan/ pantai (yakni 1-Batangkapas, 2-Taluk, 3-Taratak, 4-Surantih, 5-Ampiang Parak, 6-Kambang, 7-Lengayang, 8-Palangai, 9-Sungai Tunu dan 10-Pungasan) dengan kalang ulunya Bungo Pasang dan Tumpuannya Air Haji. Ketiga, wilayah kultur Indrapura meliputi wila­yah budaya Air Haji yang satu sumur dua galuak dengan Kerajaan Tigo Selo, Inderapura (Kerajaan/ Rajo Ibadat), Tapan (Rajo Adat) dan Lunang (Rajo Batin/ Rajo Alam),”­je­lasnya.

Tentang sejarah dan kebesaran kebudayaan Pesisir Selatan dalam 3 wilayah kultur Pesisir Selatan, sesingkat pengalaman dirinya, sudah ditulisnya. Baik tulisan khas dan tulisan lepas masing-masing 37 Nagari baik publikasi berbagai media cetak dan elektronik, maupun dalam berbagai ma­kalah nasional dan internasional.

“Disamping juga tulisan termuat dalam beberapa buku saya tentang Pesisir Selatan. Diantara 130-an buku saya, terdapat beberapa buku tentang sejarah dan kebudayaan Pesisir Selatan,”ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Sumbar yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Maswar Dedi berharap agar Pemerintah Kabupaten Pesisir terus mengoptimalkan perencanaan pem­bangunan dan melakukan terobosan pembangunan daerah.

“Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan juga dituntut terus berbenah dan melakukan terbosan dalam semua aspek. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga siap membantu Pemerintah Kabupaten Pesisir dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangu­nan,”ucap Maswar Dedi.

Bupati Rusma Yul Anwar dalam pidatonya mengatakan, HJK Pessel seyogyanya diperingati setiap tanggal 15 April, namun mengingat tahun ini bertepatan dengan libur dan cuti lebaran, sehingga baru bisa dilaksanakan pada tanggal 22 April. Namun hal tersebut tidak mengurangi arti dan makna peringatan hari jadi kabupaten yang sudah menjadi agenda tahunan tersebut.

Disampaikan Bupati, sejarah terbentuknya Kabupaten Pesisir Selatan telah melakukan kajian dan analisa yang cukup panjang baik secara historis main akademis , serta fakta-fakta yang ditemukan dari bebagai pendekatan dan kajian tersebut maka ditetapkan tanggal 15 April 1948 sebagai Hari jadi Kabupaten Pesisir Selatan.

“Bersama dan kita alami bersama pada tanggal 7-8 Maret , masyarakat bersiap menanti masuknya bulan ramadhan Pesisir Selatan diterjang bencana alam banjir dan tanah longsor, dalam hal tersebut Pemerintah daerah dan masyarakat melakukan beberapa upaya menyalurkan bantuan sembako yang terdiri  dari cadangan beras pemerintah se­banyak 419 TON,”sam­­pai­nya.

Dikatakannya, pemerintah daerah Pesisir Selatan berupaya pemilihan pasca bencana dapat berlangsung lebih cepat karena pemerintah provinsi merespon dengan baik usulan yang telah dipaparkan langsung dihadapan para Mentri terkait. (***)

Exit mobile version