Zahra Mardiah Anwar: SDA di Kawasan Mandeh Terus Dieksplor, Untuk Ekonomi Masyarakat

Tokoh muda Pesisir Selatan, Sumatera Barat Zahra Mardiah Anwar meminta pemerintah kabupaten agar melibatkan generasi muda, utamanya Gen-Z dalam pembangunan agar daerah tidak kehilangan momentum bonus demografinya. Zahra melihat daerah Pesisir Selatan punya pesona yang sangat bagus serta sangat tepat sekali di juluki dengan daerah sejuta pesona.

KAWASAN Mandeh yang berada di Keca­ma­tan Koto XI Tarusan, Ka­bupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menjadi salah satu kawasan yang menyuguhkan gugusan pulau, dengan keindahan alamiah yang memukau. Cantik memesona tiada tara. Anggun bak seorang puteri. Tidak salah jika pada ajang Anugerah Pari­wisata Indonesia (API) Mandeh didaulat sebagai Surga Tersembunyi.

Presiden Joko Widodo, hadir langsung mengin­jakan kakinya di kawasan Mandeh pada tahun 2015 yang lalu, untuk melihat dari dekat indahnya Raja Empat Sumatera, dan men­jadi salah satu ka­wasan wisata berskala Nasional, bahkan Inter­nasional.

Area kepulauan ini mencakup area kawasan dengan luas lebih kurang 18.000 hektar, dengan 70 hektar merupakan kawa­san bawah laut, dikelilingi 389 hektar hutan bakau, dan pantai pasir putih.

Beberapa pulau kecil yang berada di kawasan ini diantaranya Pulau Se­tan, Pulau Traju, Pulau Sironjong Besar dan Kecil, dan Pulau Cubadak. Di bagian Utara kawasan Mandeh terdapat pulau-pulau yang bentuknya melingkar, sangat menak­jubkan dan jelas terlihat dari ketinggian. Pulau-pulau yang melingkar ini diantaranya Pulau Pa­gang, Pulau Marak, Pulau Bintangor, dan Pulau Ular.

Bupati Pesisir Selatan Risma Yul Anwar, melalui Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Pesisir Sela­tan, Suhendri mengata­kan, Pemerintah Daerah Pesisir Selatan terus mela­kukan pengembangan po­tensi pariwisata baik pe­ningkatan sarana dan pra­sarana maupun kesia­pan masyarakat mendu­kung dan menerima keha­diran wisatawan. Hal itu dilakukan untuk mening­katkan kesejahteraan ma­syarakat  ke depan.

“Pemkab juga gencar melakukan promosi pari­wisata. Hal itu amat pen­ting dalam rangka mening­katkan kunjungan wisata­wan, sekaligus menda­tangkan investasi ke Kabu­paten Pesisir Selatan, “ terang nya.

Lebih lanjut Suhendri menyampaikan jika, des­tinasi premium ini sebagai upaya mempercepat akse­lerasi sektor kepari­wisa­taan daerah yang kelak ditargetkan sebagai sum­ber utama bagi per­tum­buhan ekonomi daerah, pengganti sektor primer.

Dan, Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh terus bersolek. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan sangat gencar membangun in­fras­truktur penunjang.

Kawasan Pulau Man­deh adalah perpaduan perbukitan dengan ke­indahan teluk yang dihiasi gugus pulau-pulau kecil yang berada di bagian tengah Teluk Carocok Ta­rusan.

Dari Puncak Mandeh, kita dapat melihat gugusan pulau melingkar seperti Pulau Taraju, Pulau Setan atau Sutan, Pulau Siron­jong Besar, Pulau Siron­jong Ketek, dan Pulau Ma­rak.

Melihat potensi surga tersembunyi di kawasan wisata  Mandeh, menda­patkan tanggapan dari generasi milenial Zahrah Mardiah Anwar, Mandeh merupakan salah satu kawasan strategis wisata Nasional bahkan Inter­nasional. Yang, keindahan tidak kalah dengan obyek wisata lainya di daerah lain, maka tidak salah kawasan Mandeh disebut Raja Empat nya Sumatra.

Kawasan Wisata Ba­hari Terpadu (KWBT) Man­deh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat memiliki belasan spot menyelam yang bisa dinikmati oleh wisatawan. Ada sekitar 30 pulau kecil di KWBT Mandeh. Belasan spot menyelam tersebar di sekitar pulau-pulau tersebut.

Salah satu spot me­nye­lam yang memesona adalah lokasi Barang Mu­atan Kapal Tenggelam (BMKT) dari MV Boe­lo­ngan Nederland (Pening­galan Belanda).

Satu per satu gugusan pulau-pulau kecil yang bagaikan mahkota ber­tahta tiga itu. Kadang seperti serdadu yang bertugas menjaga damai di kawasan itu. Mandeh Raja Empat nya Sumatera. Bahkan saat ini Mandeh telah dilengkapi dengan Touris Information Center (TIC), sehingga memu­dah­kan wisatawan men­cari titik destinasi yang bakal dikunjungi, termasuk soal akomodasi, “ ucap Zahra.

Dan, potensi sumber daya alam yang ada di kawasan Mandeh tentu­nya harus terus dijaga, dikembangkan, dieksplor lebih dalam lagi. Tentu nya, sebagai generasi muda harus ikut mera­watnya, dan mempro­mo­si­kan destinasi pariwisata yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan.

“Jika Sumber Daya Alam ( SDA) yang ada di kawasan Mandeh bisa terus dieksplor, tentunya juga memberikan dampak pada ekonomi masyara­kat sekitar, “kata Zahrah Mar­dia Anwar, anak bungsu Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar.

Lebih lanjut Zahra, bu­kan saja kawasan Man­deh saja yang perlu di promosi kan, potensi pariwisata lainya yang ada di Kabu­paten Pesisir Selatan, dari Utara – Selatan harus juga ikut dipromosikan. Kebe­radaan obyek wisata lai­nya ini bisa menjadi obyek wisata penyangga dari pada obyek wisata yang telah memiliki nama.

Tugas sebagai gene­rasi muda, Zahra menga­jak pada rekan – rekan pemuda – pemudi di Kabu­paten Pesisir Selatan dan Sumatera Barat untuk bersama bergerak me­lanjutkan pembangunan daerah nya. Focus peme­rintah daerah setempat perningkatan insfras­truk­tur, baik fisik dan non fisik harus kita dukung ber­sama.

Zahra Mardia Anwar (Rang Gadih Pasisia) me­nyampaikan jika kecen­derungan Gen-Z dan ka­um milineal meman­faat­kan tekhnologi untuk travelling mereka. Data dari IDN Research Institute Tahun 2022, dimana dari 53,82 % populasi penduduk berasal dari Gen-Z dan Milineal.

“Dari data IDN Research Institute ini dite­mukan sebanyak 49 % menyatakan telah siap sebagai pelaku wisata, artinya mereka sangat potensial sebagai market pariwisata” tambahnya.

Di sinilah peran gene­rasi muda untuk bisa dibe­rikan ruang dan kesem­patan. Ini sebagai bentuk upaya memenuhi selera pasar yang berasal dari Gen-Z dan Milineal ter­sebut,” jelasnya.

Terakhir, kesiapannya untuk membantu dan men­dampingi Pengelola Desa Wisata dengan kon­sep digitalisasi tourism di destinasi wisata yang di­miliki. (rio)

Exit mobile version