APBD Kota Pariaman TA 2024 Disetujui Rp 685, 3 Miliar, Defisit Rp 28,5 Miliar

Foto bersama usai paripurna

DPRD Kota Pariaman menyetujui Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Pariaman Tahun Ang­garan (TA) 2024, Kamis (30/11).

Rapat dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Pariaman, Harpen Agus Bulyandi, bersama Wakil Ketua DPRD Efrizal dan Mulyadi, dan dihadiri oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Pariaman, Roberia, Asisten, Kepala OPD, Kabag, serta pejabat eselon III yang hadir.

Perwakilan Fraksi Gerindra, Hamdani, meminta pemerintah kota (pemko) untuk memaksimalkan pengawasan terhadap APBD 2024. Beberapa saran yang berhubungan dengan realisasi anggaran di bidang pendidikan serta koordinasi anggota OPD yang harus terjalin dengan baik.

Begitu juga dengan kesigapan daerah dalam menyediakan wilayah prioritas evakuasi. Fraksi Gerindra memandang, BPBD perlu menyiapkannya sebagai tempat tujuan masyarakat apabila terjadi bencana alam.

Fraksi Golkar yang diwakili Life Iswar fokus membicarakan peran pemerintah dalam memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD). Pihaknya, berharap realisasi anggaran tersebut bisa segera dilaksanakan setelah men­dapat pengesahan dari pemerintah pusat.

Fraksi Bulan Bintang Nurani oleh Fadhly juga memberi saran untuk memaksimalkan pajak dan retribusi pariwisata serta meminta komitmen OPD bersungguh-sungguh men­jalankan program ang­garan 2024.

“Memaksimalkan pajak dan retribusi dari sektor pariwisata, mendukung kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat, sehingga produk UMKM bisa dipasarkan sampai ke luar negeri,” jelasnya.

Fraksi Keadilan De­mokrat yang diwakili Syaf­ruddin turut menyarankan pemko memberi akses kemudahan kepada ma­sya­rakat dalam melakukan aktivitas perekonomian khususnya sektor jasa, perhotelan, restoran, ho­mes­tay, industri dan pertanian.

Sementara itu, Fraksi PPP yang diwakili Ikhwan Idham mengingatkan setiap OPD agar membelanjakan anggaran sesuai alokasi tanpa saling bersaing mendapatkan yang paling banyak.

PJ Walikota Pariaman, Roberia menjelaskan bahwa untuk belanja daerah sebesar Rp.685.364.466. 101, dan Pendapatan Daerah Rp. 656.864.466.101, sehingga terjadi defisit anggaran sebesar Rp. 28.500. 000.000.

Defisit anggaran ter­se­­but, kata Roberia, akan ditutup dengan Penerimaan Pembiayaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) Tahun sebelumnya sebesar Rp.28.500. 000.000.

Ada beberapa penyesuaian belanja pada APBD Kota Pariaman TA antara lain, kenaikan gaji dan tunjangan ASN berdasarkan Permendagri Nomor 14 Tahun 2023 sebesar Rp.10. 690.289.427 yang merupakan penyesuaian tunjangan jabatan fungsional pegawai dan kenaikan gaji sebesar 8 persen. Kemudian ada kenaikan gaji non ASN sebesar Rp.2.530.000. 000, untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai dan diharapkan menambah stimulus terhadap perekonomian Kota Pariaman.

Pembayaran seluruh hutang, hutang Covid Ta­hun 2022 sebesar Rp.651. 609.476 serta jasa pelayanan kesehatan Tahun 2021 dan 2022 sebesar Rp.2.022. 747.996. Pembayaran ke­ku­rangan iuran premi PB­PU Pemda Sharing bulan Oktober hingga Desember Tahun 2023 sebesar Rp.822.192.000 dan keku­rangan iuran PBPU Pemda Murni bulan Oktober hingga Desember Tahun 2023 sebesar Rp.1.213. 450.000.

Pembayaran hutang pekerjaan peningkatan ja­lan 3 ruas kepada CV.Lau­tan Sati sebesar Rp.798. 431.559 dan pekerjaan peningkatan jalan pinggir sungai Batang Ma­ngor kepada CV Taman Karya Manggala sebesar Rp.350.000.000.

Sementara itu ketua DPRD Kota Pariaman, Har­pen Agus Bulyandi, menyebut, selama ini gaji non ASN dinilai masih sa­ngat miris. Sehingga Pem­ko bersama DPRD ber­sepakat untuk memberi perhatian pada mereka yang sudah mengabdi.

Selain, gaji non ASN kenaikan gaji ASN ber­dasarkan Peraturan Men­teri dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2023 yang meru­pakan penyesuaian tun­jangan jabatan fungsional juga terjadi sebanyak 8 persen. (***)

Exit mobile version