Perayaan HUT Kota Padang ke-353 Lebih Spesial, Sinergi Pemerintah dan DPRD Kunci Keberhasilan Membangunan Kota Padang

Penghargaan— Wako Hendri Septa bersama Ketua DPRD Padang Syafrial Kani menerima penghargaan Nirwasita Tantra Tahun 2021 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.

Hari ini, Minggu (7/8) Hari Jadi Kota Padang ke-353 tahu kembali diperingati melalui rapat paripurna Istimewa yang digelar di gedung Bundar DPRD Kota Padang . Walikota Padang Hendri Septa mengatakan peringatan hari lahirnya Kota Padang ini merupakan sebuah momentum mengenang kembali peristiwa heroik tanggal 7 Agustus 1669.

“Ini menjadi momen mengenang sejarah peristiwa heroik, yang membawa ingatan kita kembali. Di mana pasukan Berbangso Rajo, dari Pauh, Koto Tangah dengan dukungan penuh dari ma­syarakatnya melakukan penyerangan ke loji atau benteng Belanda yang mengakibatkan jatuhnya korban dari kedua belah pihak,” ujarnya.

Peristiwa bersejarah inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya Kota Padang melalui persetujuan DPRD Kota Padang, tanggal 31 Juli 1985 dan keputusan Walikota Pa­dang 1 Agustus 1986.

Kemudian pada proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Padang menjadi sebuah kota praja di bawah pemerintahan Republik Indonesia dengan Walikota pertamanya Abu­bakar Jaar.Kemudian setelah Agresi Belanda Berakhir tahun 1949, Kota Padang terus mengalami kemajuan. Terlebih lagi setelah ditetapkan secara de facto di tahun 1959 sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Barat.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1980, tanggal 1 Maret 1980, wilayah administrasi Kota Padang diperluas dari 33 km menjadi 694,96 km yang meliputi 11 kecamatan dan 193 kelurahan. Kota Pa­dang semakin ber­kem­bang. Luas wila­yah lautannya mencapai 720 km. Kemudian ada perubahan sehingga total ada 11 kecamatan dan 104 kelurahan hingga saat ini.

Walikota Hendri Septa menyampaikan, Hari Jadi Kota Padang ke-353 tahun ini akan terasa lebih spesial. Sebab, ikut dirayakan hampir seratus wali kota se-Indonesia. Pasalnya, Hari Jadi Kota Pa­dang yang dirayakan pada 7 Agustus 2022 bertepatan dengan agenda Rakernas Apeksi. Rakernas itu sendiri menghadirkan 98 Walikota. Tentunya seluruh Walikota itu akan ikut merayakan Hari Jadi Kota Padang ke-353. Lewat gelaran Rakernas Apeksi, Hendri Septa berharap, akan dapat menarik minat pengunjung. Ikut meningkatkan perekonomian masyarakat dan PAD kota.

Ketua DPRD Kota Padang, Syafrial Kani pun tak menampik banyak juga yang telah berhasil dicapai di tengah situasi pandemi yang tengah melanda.

“Dengan usia Padang ke 353 Tahun ini, semoga Padang semakin jaya kedepannya serta pembangunan yang masih belum tuntas segera diselesaikan,” kata Syafrial Kani.

Dia pun tak lupa mengucapkan selamat hari jadi Kota Padang. “Selamat HUT ke 353 Kota Padang dan bangkit selalu,” ujar kader Gerindra ini.

Dalam rangka memeriahkan peringatan HUT Kota Padang ke 353, Dinas Pariwisata juga menyiapkan beberapa agenda kegiatan. Salah satunya Pawai Budaya Nusantara.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Ery Sandjaya mengatakan, kegiatan dalam menyemarakkan peringatan HUT Kota Padang ke 353 tahun ini, dimulai 9 dan 10 Agustus 2022. Ada 3 agenda yang akan di gelar, yakni lomba marandang, lomba membuat teh talua dan pawai budaya nusantara.

Lebih lanjut Eri Sanjaya menjelaskan, dalam kegiatan tersebut, pihaknya juga melibatkan dari PHRI dan ASITA Sumatera Barat. Selain itu beberapa kegiatan yang juga digelar selama berlangsungnya APEKSI 2022 dari tanggal 7 sampai 10 Agustus 2022 adalah In­donesia City Expo 2022, penanaman po­hon, pe­res­mian tugu APEKSI, ke­giatan aksi ber­sih pantai dan Goes.

Se­m­en­ta­ra itu, Sekda Ko­ta Pa­dang An­dre Algamar me­nga­takan semua persiapan sudah dilaksanakan. Ada sekitar 700 orang yang diundang. Termasuk Gubernur Sumbar dan bupati/ walikota se Sumbar serta daerah lain karena perayaan bertepatan dengan moment Apeksi.

“Kita berharap semuanya berjalan dengan lancar. Untuk persiapan se­pertinya sudah final di DPRD Padang,” tandas Andre.

Ia menjelaskan, tema hari jadi kota Padang yang ke 353 Tahun adalah Memperkokoh Sinergi dalam Pembangunan dan Bangkit dalam Keunggulan. “Waktunya kan berbarengan dengan perhelatan Apeksi. Jadi lebih besar dan meriah daripada tahun tahun sebeluMnya,” kata Andre.

Pemerintah Kota Padang memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada DPRD Kota Padang yang menyatakan siap mendukung suksesnya penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XV di Kota Pa­dang selama 7-10 Agustus 2022 mendatang.

Seperti diketahui, Hendri Septa resmi menjadi Walikota Padang, pada Rabu 7 April 2021 Sisa masa jabatan 2019-2024. Hendri Septa menggantikan posisi Mahyeldi Ansharullah yang saat itu menjadi Gubernur Sumatera Barat.b  Hendri Septa melanjutkan program pembangunan yang sudah dicanangkan sebelumnya dengan intens menjalin komunikasi yang baik dengan DPRD Kota Pa­dang.

Hendri menyadari bahwa sinergi yang baik antara eksekutif dengan legislatif menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam pembangunan Kota Pa­dang. Sejak menerima tampuk ke­pemimpinan, Wali Ko­ta Padang Hen­dri Sep­ta mengatakan akan fokus me­lanjutkan program unggulan yang telah dirancang sejak 2019,­ saat dirinya menjabat sebagai Wakil Walikota Padang mendampingi Mahyeldi sebagai Walikota. Dia akan me­lanjutkan program unggulannya sesuai RPJMD 2019-2024 yang saat itu pencapaiannya sudah 46 persen.

Hendri Septa tak luput mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas sinergitas yang terjalin bersama DPRD Kota Padang selama ini.  “Semoga sinergi ini selalu terjaga demi membangun Kota Padang yang lebih baik lagi ke depan,” ungkapnya.

Dari penyelenggaraan pembangunan yang telah dilakukan pemerintah, cukup ba­nyak per­kem­bangan pembangunan di Kota Padang mulai dari sektor pembangunan fisik, pen­­didikan, eko­­nomi, pariwisata dan lain­­nya.

Pembangunan Kota Pa­dang yang telah dilakukan sesuai dengan visi dan misi Walikota Padang yang telah tertuang dalam RPJMD Kota Pa­dang periode 2019-2024. Visi Walikota Padang yang pertama ia ingin menjadikan masya­rakat Kota Padang sebagai Masyarakat Madani yang dapat diartikan sebagai masya­rakat perkotaan yang beradab yang memiliki tatanan kehidupan yang beragama, demo­kratis dan menghargai kearifan lokal.  Masyarakat madani selaras dengan adat dan budaya Minangkabau yang egaliter, berpengetahuan dan paham tentang adat,agama, etika dan moral yang responsif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disebut dengan”Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.

Kemudian menjadikan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Unggul dan Berdaya Saing. Sebuah pendidikan yang berkualitas dan berkarakter yang menghasilkan siswa-siswa berprestasi dan berkarakter dari sekolah-sekolah di Kota Padang.

Kemudian mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Perdagangan Unggul dan Berdaya Saing. Perdagangan unggul dan berdaya saing adalah perdagangan produk-produk unggul yang dihasilkan oleh industri besar dan UMKM dari usaha-usaha ekonomi kreatif di Kota Padang dan sekitarnya.

Kota Padang mempunyai keunggulan sebagai pusat aktivitas perdagangan dan bisnis di wilayah pantai barat Sumatera yang didu­kung oleh sentra-sentra pasar modern, mall, supermarket, mini market, pergudangan, hotel dan restoran yang tersebar di Kota Padang. Posisi Kota Pa­dang sebagai pusat perdagangan eko­nomi kreatif yang unggul di Su­matera Barat dan regional, juga di­dukung oleh sarana dan prasarana transportasi se­perti jalan by pass yang menghu­bung­kan Banda­ra In­ternasional Mi­nangkabau (BIM) dengan Pelabu­han Internasional Teluk Bayur, Ke­reta Api Bandara, dan Bus Trans Pa­dang serta sarana dan prasarana lainnya yang mendukung aktivitas perdagangan di Kota Padang.

 Kemudian, menjadikan Pariwisata Unggul dan Berdaya Saing. Pariwisata unggul dan berdaya saing adalah pariwisata yang berorientasi wisata halal (halal tourism). Wisata halal yang dimaksud berpedoman kepada sebelas standar pariwisata halal yang ditetapkan Global Muslim Travel Index (GMTI). Keunggulan dan daya saing pariwisata Kota Pa­dang juga ditunjukan dengan kon­sep MICE (Meeting, Incentive, Con­ven­tion and Exhibition). Ko­ta Pa­dang menjadi tujuan utama sta­ke­hol­der yang me­nga­dakan ke­giatan-kegiatan pertemuan, seminar, workshop, pelatihan dan pameran baik­ yang ber­sifat akademis, peme­rin­tahan mau­pun umum.

Disamping itu Pemerintah Ko­ta Padang ju­ga melaksanakan acara atau event wi­sata yang da­lam skala internasional, nasional dan lokal bekerjasama dengan pemerintah pusat dan pihak terkait lainnya.

Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah Kota Padang itu telah disusun dalam misi Pembangunan Kota Padang yakni;  Meningkatkan Kualitas Pendidikan untuk Menghasilkan Sumber Daya Manusia Yang Beriman, Kreatif, Inovatif dan Berdaya Saing.  Pendidikan merupakan pilar utama menghasilkan sumber daya manusia yang beriman kreatif, inovatif dan berdaya saing.

Pendidikan karakter dikem­bangkan melalui tiga jenis pendidikan yaitu pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan karakter melalui pendidikan formal adalah dengan menambahkan kurikulum muatan lokal. Pendidikan non formal seperti kegiatan pesantren ramadhan, tahfidz qur’an. Pendidikan in formal, melalui selebaran, televisi dan media massa lokal.

Kemudian, mewujudkan Kota Padang Yang Unggul, Aman, Bersih, Tertib, Bersahabat dan Menghargai Kearifan Lokal. Misi ini bertujuan mempercepat persiapan Kota Padang sebagai kota metropolitan dengan konsep Smart City sesuai dengan arah kebijakan pembangunan Kota Padang pada RPJPD Kota Padang pada tahap ke 4 RPJMD Kota Padang periode 2019-2024.

Kota metropolitan tidak hanya dilihat dari populasi penduduk tetapi juga dilihat dari faktor lain yang terkait. Kegiatan-kegiatan di kota Padang selama ini sudah mengarah sebagai Kota Metropolis, yaitu sebagai tempat pertemuan penting aktivitas ilmiah dan budaya baik nasional maupun internasional, tujuan wisata internasional yang sudah terkenal ke mancanegara.

Kemudian, Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Kota Padang yang Inklusif. Misi meningkatkan pertumbuhan eko­nomi Kota Padang yang inklusif adalah upaya pemerintah Kota Padang mengawal pertumbuhan ekonomi memberi dampak riil terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, pengurangan kemiskinan dan pemerataan pendapatan.

Mewujudkan Kota Padang sebagai Pusat Perdagangan dan Ekonomi Kreatif.  Misi keempat ini bertujuan untuk menjadikan Kota Padang sebagai pusat perdagangan dan pusat ekonomi kreatif di Sumatera Barat. Sebagai ibukota Propinsi, Kota Padang memiliki banyak potensi untuk mengoptimalkan aktivitas perdagangan dan ekonomi kreatif.

Misi 5 : meningkatkan Kualitas Pengelolaan Pariwisata yang Nyaman dan Berkesan. Kondisi industri pa­ri­wisata di Kota Padang yang terus ber­kembang seperti wisata alam, pantai dan kuliner memberi peluang bagi pemerintah Kota Pa­dang untuk mengemas pe­nge­­lolaan pa­­riwisata yang lebih nya­man dan ber­kesan. Kon­sep penge­lolaan pariwisata yang unggul dan berda­ya saing yang dilakukan oleh pemerintah Kota Padang adalah MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition).

Misi 6 : Menciptakan Ma­sya­rakat Sadar, Peduli dan Tangguh Bencana. Kota Pa­dang sesuai dengan kondisi geografisnya yang berada di kawasan rawan bencana. Kota Padang yang terletak di bagian pantai barat Pulau Sumatera berhubungan langsung dengan Samudera Hindia sehingga memiliki ombak cukup besar yang berpotensi terjadinya gelombang ekstrim dan abrasi. Wilayah Barat Indonesia, dimana Kota Padang terletak, secara tektonik merupakan wilayah yang sangat dinamis, karena adanya proses subduksi/ interaksi dua lempeng, yaitu Lempeng Indo-Australia dengan Eurasia. Dengan adanya proses tersebut, daerah Padang menjadi rawan terhadap peristiwa gempa bumi dan tsunami.

Misi 7 : Meningkatkan Kualitas Tatakelola Pemerintahan Yang Bersih dan Pelayanan Publik yang Prima Tata kelola (governance) pemerintah yang baik meliputi prinsip-prinsip dasar penyelenggaraan pemerintahan yang baik, yaitu transparansi, partisipasi, akuntabilitas dan koordinasi. Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut maka penyelengaraan pemerintahan Kota Padang harus mengedepankan keterbukaan tentang program dan kegiatan yang dilakukan sehingga bisa diakses seluruh lapisan ma­syarakat.(*)

Exit mobile version