Majelis Al Hijrah Padang Area Islamic Centre Gelar Halal Bi Halal, Dari Masjid Kita Bangkit

Ustad H. Brigjend Pol. DR. Zulkifli AR, SIK. MH bersama ustad kondang dan undangan saat Halal Bi Halal di Masjid Al Hijrah.

Majelis Al Hijrah Padang Area Islamic Centre  mengadakan Silaturahmi Halal Bi Halal Idul Fitri 1443 Hijrah, Sabtu (28/5) di Masjid Al Hijrah yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja Nomor 71 Kecamatan Padang Timur, Kota Padang. Ketua Panitia Halal Bi Halal, Edi Junaidi mengatakan, Halal Bi Halal bertajuk “Dari Masjid Kita Bangkit” langsung dihadiri Ustad Brigjen Pol. DR. Zulkifli  AR, SIK, MH atau yang dikenal denganUstad Jenderal  (UJ).

Juga hadir, Kepala KUA Padang Timur dan hadir juga ustad kondang Ustad Muhammad Iqbal Elvin Sunury, Ustad H. Narlis Nazar (Ustad Orange), Ustad Zulherwin, Ustad  Jhoni Al -Annas  (UJA), Ustad Muhammad Iqbal  Fadhly.

Selain itu, Ustad Al Qomar, Ustad  Yunus, Ustad Hendra Rahman, Ustad Kamarul Zaman, Alumni SMA 4 Padang, Alumni  SMPN 8 Padang, Pengurus Masjid di sekitar lingkungan Masjid Al Hijrah, Pengurus masjid Al Rasul Kampung Jua dan sekitar 100 undangan.

Ustad Brigjen Pol. DR. Zulkifli  AR, SIK, MH mengatakan, dengan mengusung konsep Hijrah, yaitu visi “Dari Masjid Kita Bangkit, maka misi yang diemban back to masjid (kembali ke masjid).

Kebijakannya, masjid  untuk semua, dengan ada tiga strategi. Pertama, masjid sebagai pusat dakwah Islam. Kedua, masjid sebagai sinergi dan kolaborasi. Ketiga, masjid sebagai pusat sosial budaya dan ekonomi yang bisa memberikan kemanfaatan untuk lingkungan dan masyarakat serta umat.

“Masjid Hijrah ini berdiri di atas tanah yang saya hibahkan kepada Yayasan Zaara Foundation. Selaku pengagas berdirinya masjid ini, dulunya lahan ini tanah kosong. Kini jadi supporting seluruh kegiatan dan pembangunan di bawah Yayasan Zaara Foundation,” ungkapnya.

Selain Masjid Al Hijrah juga dibangun Pondok Tahfidz. Peletakan batu pertamanya tahun 2019 lalu oleh Kapolda Sumbar, Irjen Polisi Toni Harmanto. Ikut hadir saat itu, Almarhum Herman Nawas yang selalu mensupport pembangunan masjid ini.

“Almarhum Herman Nawas selalu mensupport kami agar harus segera membangun Masjid Al Hijrah ini. Namun, setelah itu terjadi pandemi Covid-19. Alhamdulillah, sampai saat ini terus melanjutkan pembangunan masjid ini,” ungkapnya.

“Untuk soft openning masjid ini insya Allah akhir Desember 2022 dan grand opening awal ramadan tahun 2023. Mudah-mudahan ini bisa terlaksana sesuai keinginan kita bersama,” harapnya.

Ustad Jenderal menambahkan, nantinya Masjid Al Hijrah dan Pondok Tahfidz jadi pusat dakwah dan buka 24 jam. Selain itu tersedia juga guest house, satu-satunya yang langsung terkoneksi dengan masjid dengan fasilitas Wi-Fi, konsumsi minum teh dan kopi gratis.

Sementara, program yang telah dijalankan di masjid ini yakni, Jumat Barokah. Program ke depannya juga akan dilaksanakan berbuka bersama saat puasa tiap hari Senin dan Kamis.

Di masjid ini semua jemaah juga dibuatkan database dan sekali dalam seminggu ada kajian tentang Islam. Sementara, untuk kegiatan sosial jemaah masjid diberikan biaya berobat apabila ada jamaah sakit dan juga nantinya ada tersedia program umroh.

Kementerian Agama (Kemenag) Kota Padang diwakili  Kepala KUA Padang Timur Taufiq Arsani mengapresiasi Ustad Zulkifli AR yang telah menggelar kegiatan halal bi halal ini.

Menurutnya, Ustad Zulkifli AR telah banyak melakukan perubahan di kawasan Simpang Haru, dengan dibangunnya Islamic Centre dan Masjid Al Hijrah.

“Kegiatan halal bi halal yang dilaksanakan sangat bermakna. Karena kita bertemu beberapa ustad  kondang dari Jakarta dan dari Malaysia. Semua berkumpul di tengah kita. Ini sebuah rahmah, rahmat dan berkah,” ungkapnya.

Taufiq menambahkan, tema halal bi halal juga sangat menggugah sekali. “Dari masjid kita bangkit. Memang saat ini banyak hal yang mempengaruhi kehidupan kita. Maka dari itu mari kita kembali ke masjid. Mari kembali kita benahi kekurangan dalam hidup kita,” ajaknya.

“Dari masjid kita bangkit dari kontrol dan perubahan-perubahan. Ketika Rasulullah diawali hijrah ke Madinah, ketika awal pembentukan pemerintahan di Madinah, masjid dulu yang dibangunnya. Karena di masjid itu tempat kita menyusun strategi kehidupan. Makanya tema yang diusung sangat bagus sekali untuk bangkit. Sehingga terjadi perubahan,” ucapnya.(**)

Exit mobile version