Pandemi Covid-19 tidak menghalangi pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar). Satu tahun kepemimpinan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah berpasangan dengan Wakil Gubernur, Audy Joinaldy, Jumat (25/2) sejumlah tahapan pembangunan infrastruktur mulai dilaksanakan.
Di mana, pembangunan infrastruktur merupakan misi keenam Mahyeldi-Audy, yakni meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumbar, Medi Iswandi mengatakan, selama satu tahun kepemimpinannya, tugas berat pembebasan lahan tol Padang-Pekanbaru seksi Padang-Sicincin mengalami peningkatan progress yang cukup berarti.
Peningkatan progress mencapai 1,293 persen. Di mana Januari 2020, lahan yang dibebaskan 255,487 m2. Sementara, Januari 2021, lahan yang dibebaskan mencapai 336,900 m2. Sedangkan, Januari 2022, lahan yang dibebaskan mampu mencapai 1.630.600 m2 atau meningkat 26,05 persen.
“Proses pembebasan lahan sudah mencapai 51,61 persen. Sedangkan konstruksi pembangunan tol yang ditargetkan sudah beroperasi tahun 2023 ini, sudah mencapai 45, 29 persen,”terangnya.
Selain fokus melaksanakan pembebasan lahan tol, Pemprov Sumbar di bawah kepemimpinan pasangan ini juga mulai melaksanakan tahapan pembangunan mega proyek Fly Over Sitinjau Laut.
Di mana tahun ini juga review Fly Over Sitinjau Laut selesai, karena sudah lebih dari lima tahun. Karena ada perubahan eskalasi harga. Diharapkan pada 2023 dimulai pembangunannya secara fisik. Fly Over Panorama 1 Sitinjau Laut dibangun sepanjang 2,6 kilometer. Kebutuhan anggarannya mencapai Rp1,1 triliun berasarkan DED tahun 2015.
Fly Over Sitinjau Laut dibangun, karena merupakan jalur utama logistik. Mulai dari pulau Jawa, maupun dari Sumatera ke Pulau Jawa. Mengangkut sumber daya alam baik perkebunan maupun alam.
Pembangunan infrastruktur lainnya yang sedang berproses yakni, melanjutkan pembangunan jalan dari Pasar Baru Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) ke Alahan Panjang Kabuparen Solok. Ditargetkan pada 2023 selesai. “Izinnya sudah ada, akan membuka kawasan wisata Mandeh dengan Alahan Panjang. Pembangunan cuma 8 KM, karena ada jembatan yang butuh biaya banyak Ada beberapa titik perlintasan hewan liar, sehingga dibuatkan jembatan perlintasan. Ada tindaklanjut izin yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dengan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumbar untuk melanjutkan rencana pembangunan jalan,”ujarnya.
Dorong Investasi
Selain pembangunan infrastruktur, Pemprov Sumbar di bawah kepemimpinan Mahyeldi-Audy berupaya mendatangkan investor di masa pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan untuk membangkitkan kembali ekonomi masyarakat Sumbar di masa pandemi Covid-19 Investasi sangat penting untuk membangun Sumbar dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Karena anggaran pemerintah sangat terbatas untuk membangun.
Mahyeldi didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Sumbar, Adib Alfikri, mengatakan, secara umum target investasi di Sumbar meningkat menjadi Rp5,1 triliun pada 2022 atau naik sekitar Rp300 miliar dari target pada 2021 sebesar Rp4,8 triliun. “Kenaikan target investasi itu berdasarkan pada harapan perekonomian yang membaik pada 2022. Karena upaya pengendalian Covid-19 oleh pemerintah dilakukan secara maksimal,” katanya.
Pihaknya telah menyiapkan potensi-potensi investasi di berbagai daerah di Sumbar untuk ditawarkan ke investor sepanjang 2022 mendatang. Di antaranya investasi bidang pariwisata seperti untuk pembangunan hotel, mulai dari daerah Kawasan Wisata Mandeh, Kabupaten Pessel, Kota Pariaman, Padang dan Bukittinggi. Selain investasi di bidang pariwisata, potensi energi baru terbarukan dan panas bumi, juga menjadi jualan yang diandalkan oleh Pemprov Sumbar pada tahun 2022 mendatang.
Sementara itu realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di Sumbar mencapai 86,04 persen yang didominasi oleh PMDN. PMDN dari target Rp2,95 triliun terealisasi Rp 3,51 triliun atau 118,99 persen sedangkan PMA dari target 135 juta dolar AS hanya terealisasi 40,02 juta dolar AS.
Guna menggaet investor, Mahyeldi dan Audy telah melakukan sejumlah upaya. Di antaranya, mendatangkan Duta Besar Arab Saudi Syeikh Esam bin Ahmed Abed Al Thaqafi pada 1 Februari 2022. Melalui pertemuan tersebut, Dubes Arab Saudi meminta Pemprov Sumbar menyiapkan presentasi secara lebih detail, dan selanjutnya akan dilakukan pertemuan lanjutan pada level government to government (G2G) maupun business to business (B2B) khususnya di bidang energi.
Kemudian memperkuat kerjasama di berbagai bidang dengan Pemerintah India yang selama ini telah terjalin baik. Terutama sekali melanjutkan kerjasama sister city dengan Kota Chennai, Ibukota Negara Bagian Tamil Nadu.
Konjen India, Subham Singh yang datang ke Sumbar pada 18 Feburari 2022 setuju dengan peluang kerjasama antara Provinsi Sumbar dengan Tamil Nadu sangat besar karena jarak yang dekat, dan sama-sama berada di kawasan peisisr pantai. Selain itu, Wagub Sumbar, Audy Joinaldy mengajak PT. Cisarua Mountain Dairy atau Cimory datang ke Sumbar pada 4 Februari 2022. Audy meminta perusahaan ini untuk berinvestasi di Sumbar. Pihak Cimory sejak medio 2021 sudah ingin ke Sumbar, karena sangat berpotensi dalam segi ekonomi, budaya, baik kuliner dan alamnya, sehingga mengundang investor untuk mengembangkan bisnisnya.(*)