Laporan : Efanurza Padangpariaman
Dalam satu pekan kemarin, Bupati Padangpariaman Suhatri Bur bersama rombongan melakukan kunjungan ke Provinsi Riau. Pertama, Kunjungan Bupati Padangpariaman Suhatri Bur di Kota Dumai Provinsi Riau dalam rangka menghadiri launching Si-LAWO yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Dumai. Saat itu Suhatri Bur memaparkan kebijakan pelayanan Disdukcapil Padangpariaman mulai dari perkembangan layanan online yang dikembangkan melalui kebijakan layanan Nagita.
Layanan Nagita dikembangkan sejak pertengahan tahun 2019 sebagai pelaksanaan amanat dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pelayanan Administrasi Kependudukan secara daring. “Dari layanan Nagita menghantarkan Padangpariaman mendapatkan penghargaan Dukcapil BISA dari Menteri Dalam Negeri pada tahun 2020,” kata Bupati Padangpariaman Suhatri Bur, kemarin .
Suhatri Bur menyampaikan kebijakan kolaborasi pelayanan Panter. Pelayanan Panter merupakan pelayanan administrasi nikah terintegrasi antara Disdukcapil dengan Kantor Urusan Agama se Kabupaten Padangpariaman. Inovasi layanan ini katanya, telah menghantarkan salah satu kepala KUA di Padangpariaman mendapatkan penghargaan di Menteri Agama.
Dengan layanan panter penduduk akan memperoleh Sembilan dokumen pelayanan meliputi dua KTP-el untuk pasangan penganten, tiga kartu keluarga untuk penganten bersama orang tua masing-masing penganten, sertifikat dari Disdukcapil – KUA, sertifikat BP4, terakhir adalah piagam ucapan selamat dari Bupati. “Kolaborasi layanan Disdukcapil – KUA didukung penuh oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padangpariaman,” ujarnya.
Berikutnya penjelasan tentang ruangan kantor Disdukcapil Padangpariaman katanya, Kepala Disdukcapil Padangpariaman tidak memiliki ruangan kerja khusus. Ruangan kerja kepala ada dimana-mana. Ini sebagai efek dari digitalisasi pelayanan dan penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik.
Katanya, Kepala Dinasnya bisa melakukan aktivitas di lobi, di counter pelayanan dan lain-lain. Salah satu ruang yang menarik adalah ruangan prisma Dukcapil. Ruangan ini adalah command center Dukcapil, sekaligus ruang data. Disini dipresentasikan berbagai data terkait kebijakan pelayanan maupun hasil dari kolaborasi pelayanan. Ruangan ini dan ruangan lain ditata semenarik mungkin, sehingga membuat pegawai merasa betah berlama-lama di kantor.
Atas dasar itulah Suhatri Bur mengundang Walikota Dumai beserta jajaran untuk melakukan kunjungan ke Padangpariaman serta melakukan proses kerjasama yang lebih luas. Tidak hanya terbatas pada pelayanan administrasi kependudukan maupun kebijakan birokrasi. Suhatri Bur berharap, bisa diperluas kepada investasi.
Sementara itu Walikota Dumai H. Paisal menyatakan walaupun berbincang kurang dari satu jam tetapi banyak ilmu yang diperoleh, karena beliau banyak pengalaman. “Saya yakin dengan tenaga Kadis Dukcapil Muhammad Fadhly yang luar biasa dan juga alumni dari STPDN dan saya yakin kami bisa koordinasi dengan baik. Dan kami berharap biar kita mencontoh yang baik tapi untuk masyarakat. Jangan kita studi banding tapi tidak punya hasilnya,” ungkapnya
Dengan panggilan abangda kepada Suhatri Bur, Paisal menyatakan kami serius dengan memastikan inovasi telah berjalan baru melakukan lanching aplikasi. Lebih lanjut Paisal mengucapkan terima kasih kepada pak Suardi Kadis Dukcapil Kota Dumai yang telah menjalin koordinasi dengan baik dengan Disdukcapil Padang Pariaman, sehingga MoU sudah dilaksanakan aplikasi sudah launching dan tinggal mengevaluasi ke depannya sehingga si lawo bisa diterapkan lebih baik.
Paisal mengungkapkan sangat tertarik dengan penawaran Bupati Pafangpariaman dengan panter-nya. Paisal menerima tawaran dari Bupati Padangpariaman dan memerintahkan kepada seluruh Kepala Perangkat Daerah untuk melakukan MoU dengan Pemerintah Kabupaten Padangpariaman untuk hal lebih luas. “Kita mencontoh hal yang baik untuk memangkas birokrasi,” ujarnya.
Paisal juga menyatakan ia yakin pasti butuh proses apapun namanya. “Kalau komitmen bersama, kemauan bersama pasti kita mendapat hasil yang baik,” ujarnya
Launching dilakukan dengan pemukulan gong tiga kali oleh Walikota Dumai. Dilanjutkan pengenalan aplikasi kepada undangan, serta penampilan fasilitasi layanan pengajuan secara daring oleh masyarakat yang difasilitasi oleh kelurahan Bukit Nenas Kecamatan Bukit Kapur. Setelah fasilitasi selesai dilanjutkan dengan penyerahan print out dokumen kependudukan kepada masyarakat oleh Walikota.
Si LAWO merupakan inovasi pelayanan administrasi kependudukan secara online yang diterapkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Dumai. Disdukcapil Kota Dumai telah menerapkan aktivitas pelayanan administrasi kependudukan berbasis aplikasi ini di tujuh kecamatan dan 33 kelurahan. Masyarakat cukup melakukan fasilitasi pelayanan secara mandiri dengan mengunggah dokumen pendukung ke aplikasi serta penyerahan dokumen pendukung di Kantor Kecamatan atau Kelurahan. Aplikasi si LAWO merupakan replica inovasi layanan Nagita yang dikembangkan oleh Disdukcapil Padangpariaman Provinsi Sumatera Barat.
Disdukcapil Padangpariaman mengembangkan inovasi Nagita dengan aplikasi Dukcapil Ceria Mobile sejak pertengahan 2019. Aplikasi Dukcapil Ceria Mobile dikembangkan dalam bentuk aplikasi berbasi web dan berbasis digital. Pelaksanaan replikasi telah dilakukan melalui tahapan fasilitasi teknis, pendampingan serta tahapan penandatanganan perjanjian kerjasama.
Tim Disdukcapil Padangpariaman telah melakukan fasilitasi teknis pendampingan terhadap Disdukcapil Dumai November 2021 yang lalu. Sedangkan penandatangan perjanjian kerjasama telah dilakukan di Padangpariaman pada tanggal 23 November 2021 antara Pemerintah Kabupaten Padangpariaman dengan Pemerintah Kota Dumai Setelah melakukan kerja sama tersebut di Riau, Bupati Padangpariaman Suhatri Bur menghadiri pengukuhan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Kabupaten Kampar Provinsi Riau periode 2021-2026.
Acara yang mengusung tema bersama PKDP kita tingkatkan raso badunsanak, peningkatan ekonomi serta adat dan budaya menuju masyarakat PKDP yang bermarwah, baik di ranah maupun di rantau itu berlangsung cukup meriah. Kedatangan rombongan dari kampung halaman, disambut dengan iringan gandang tambue tansa dan tari gelombang dengan semboyan Dek Saiyo Mako Sakato, Barek Samo Dipikue Ringan Samo Dijinjiang, Dinan Rumik Kito Batenggang.
Ketua DPD PKDP Kampar Roysman dalam sambutannya menyampaikan, ribuan terima kasih atas kehadiran tamu dan undangan serta dukungan dari semua pihak, baik moril maupun materil. Sehingga terlaksana acara pengukuhan pengurus PKDP Kabupaten Kampar dengan aman, tertib dan lancar.
Dalam kesempatan itu, juga disampaikan bahwa saat ini PKDP Kampar sedang membangun Mesjid milik PKDP yang sedang terbengkalai. Maka diharapkan partisipasi dunsanak dan undangan yang hadir malam ini melalui acara bandoncek, dengan semangat sato sakaki untuk menyelesaikan pembangunan mesjid tersebut.
Sementara itu, Bupati Padangpariaman Suhatri Bur atas nama Pemerintah Daerah mengucapkan selamat kepada pengurus yang telah dikukuhkan. Diharapkan kepada pengurus untuk menjaga Marwah PKDP selaku inisiator pembangunan, baik di ranah maupun di rantau. “PKDP hendaknya menjadi pemersatu antar berbagai elemen masyarakat dimana berada dan menyatukan umat melalui sarana rumah ibadah yang sedang dibangun,” jelas Suhatri Bur.
Di samping itu, Bupati juga menjelaskan visi Padangpariaman berjaya yang merupakan cita-cita dan semangat serta tekad Kabupaten Padangpariaman, untuk menjadi yang terbaik dalam segala aspek dan menjadi Kabupaten terdepan dari Kabupaten dan Kota lainnya di Provinsi Sumatera Barat.
Penjabaran dari visi Padangpariaman berjaya tersebut, adalah unggul berkelanjutan menjadikan Kabupaten Padangpariaman maju selangkah dibandingkan daerah lain, dalam segala hal yang dilaksanakan secara berkelanjutan.
Religius masyarakat Kabupaten Padangpariaman yang menjunjung tinggi norma-norma agama dan nilai-nilai islami, berpegang teguh pada ajaran agama dan menjadikan agama sebagai pondasi dalam kehidupan sehari-hari. Sejahtera kondisi masyarakat Kabupaten Padangpariaman yang mencapai taraf kehidupan yang layak, dari sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial budaya.
Berbudaya kehidupan masyarakat yang mempertahankan nilai-nilai adat dan budaya setempat, sebagai kearifan lokal dan warisan nenek moyang terdahulu. Sebagaimana diketahui jelasnya, visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang, sesuai dengan RPJMD 2021-2026. “Visi tersebut harus bisa menjawab permasalahan pembangunan daerah atau isu strategis yang harus diselesaikan dalam jangka menengah, serta sejalan dengan visi dan arah pembangunan jangka panjang daerah,” tandas Suhatri Bur mengakhiri . (***)