Dies Natalis ISI Padangpanjang ke-56 Tahun 2021, Targetkan Kampus Rujukan Seni dan Budaya

Rektor ISI Padangpanjang Prof. Novesar Jamarun, MS menyampaikan pidato saat Rapat Senat Terbuka ISI Padangpanjang.

Rektor ISI Prof Novesar Jamarun MS: Perubahan pola kerja, dari konvesional menjadi berbasis IT adalah bentuk pemanfaatan karya inovasi dalam bentuk teknologi

Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, tepat pada tanggal 22 Desember 2021, genap berusia 56 tahun. Perguruan Tinggi Seni tertua di Pulau Sumatera itu terus bergerak mengejar ketertinggalan dalam berbagai bidang seperti, yang telah dituangkan dalam Statuta ISI Padangpanjang. Kampus Seni Pa­dangpanjang menargetkan akan menjadi kampus rujukan seni dan budaya secara nasional.

Rektor ISI Padangpanjang Prof Novesar Jamarun MS saat membuka Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ISI Padangpanjang ke -56 di Gedung Hoeridjah Adam, Rabu (22/12) mengatakan, peringatan 56 tahun berdirinya lembaga pendidikan yang dulunya bernama Akademi Kerawitan Indonesia (ASKI), Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) sebelum berganti menjadi ISI Padangpanjang itu, perlu disikapi dan penyesuaian dalam mengikuti perubahan.

Suasana Peringatan Dies Natalis ISI Padangpanjang ke 56.

“ISI Padangpanjang pada 56 tahun yang lalu, dalam serba keterba­tasan fasilitas, tapi kerja keras tanpa pamrih dari para pendahulu kita, kini kampus Biru ini telah berkembang maju. Dengan potensi yang dimiliki, baik alumni maupun civitas akade­mika, ISI hadir dengan fasilitas yang memadai. Kampus biru yang siap bersaing, baik nasional maupun internasional,” kata Novesar Jamarun dihadapan Anggota Senat, Asisten III Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Sumbar, Andri Yulika SH MHum, perwakilan kepala daerah se-Sumbar, Pimpinan Perguruan Tinggi dan unsur Forkopimda serta civitas ISI Padangpanjang.

Ditambahkannya, bertambahnya usia ISI Padangpanjang yang me­nga­lami perbedaan antara mulanya berdiri ASKI dengan kondisi saat ini, tentu harus dibarengi dengan penyu­suaian cara pandang dan pola kerja sesuai era kekinian.

“Saat ini, kita telah masuk dalam era industry 4.0 yang menjadi lom­patan besar di sektor industri teknologi komunikasi dan informasi yang di­manfaatkan sepenuhnya guna men­capai efisiensi yang tinggi dan era society 5.0 yang diharapkan dapat menciptakan nilai baru melalui per­kembangan teknologi canggih dapat mengurangi adanya kesenjangan antara manusia dnegan masalah ekonomi kedepannya.

“Sebagai perguruan tinggi, tentunya ISI tidak boleh resistance terhadap perkembangan teknologi yang terjadi. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah suatu yang dinamis, dari kondisi ini perlu dilakukan penyesuaian dan perubahan dalam rangka mengikuti perkembangan teknologi. Tidak mungkin lagi kita beragumentasi atas inovasi teknologi yang membawa perubahan besar abgi peradaban saat ini, seperti dalam kasus penilitian misalnya,” sebut Novesar.

Prof Novesar Jamarun MS yang telah dua periode menjadi Rektor ISI Padangpanjang itu juga menyam­paikan, menyadari perubahan masa depan yang begitu cepat, menjadi pemacu untuk bersegera mengikuti perkembangan dan perubahan guna diaplikasikan di lembaga ISI Pa­dangpanjang.

“Merubahan pola kerja konve­sional menjadi berbasis IT adalah bentuk pemanfaatan karya inovasi da­lam bentuk teknologi. Dengan latar belakang seni dan budaya tentunya menjadi kelebihan dan tantangan tersendiri dalam memfilter serta mengaplikasikan segala bentuk perkembangan yang terjadi saat ini. Perubahan adalah sebuah keharusan, tanpa menghilangkan identitas dan jati diri sebagai perguruan tinggi seni sesuai dnegan visi ISI Padangpanjang mewujudkan seniman dan ilmuan seni budaya Melayu Nusantara tahun 2030,” lanjutnya mantan Wakil Rektor III Universitas Andalas (Unand) itu.

Novesar menjelaskan, peringatan Dies Natalis ISI Padangpanjang ke 56 Tahun 2021, terasa begitu istimewa. Karena, dengan berbagai pembatasan aktivitas setelah 2 tahun dilanda pandemi Covid-19. ISI Padangpanjang masih bisa melakukan berbagai aktivitas pertunjukan, pameran bersama, olahraga dan lain-lain yang dapat mempererat silaturahmi antar civitas akademika dan keluarga besar ISI Padangpanjang.

“Walaupun demikian, tanpa mengurangi makna dari kegiatan ini. Peringatan dies natalis dalam kondisi ancaman Covid-19, rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang mendalam diantara kita, tetap terjaga dengan baik. Apalagi, setelah hampir satu setengah tahun kita menjalani perkuliahan daring, apabila rasa kebersamaan dan kekeluargaan dapat dirawat dengan baik, maka suasana kerja akan semakin kondusif dan akan dapat menciptakan perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang. Sehingga, melalui momen ini, kita melakukan evaluasi diri sebagai bahan masukan dalam membuat perencanaan untuk menghadapi tantangan ke depan,” pesannya.

Tantangan Belajar di Kampus Merdeka

Proses pembelajar dalam Kampus Merdeka merupakan salah satu perwujudan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (Student centered Learning) yang sangat esensial. Pembelajaran dalam Kampus Merdeka memberikan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan inovasi, kreativitas, kapasitas, kepribadian dan kebutuhan mahasiswa.

“Tidak hanya itu, Kampus Merdeka juga sebagai tempat mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan dan dinamika lapangan. Misalnya, persyaratan kemampuan, permasalahan riil, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya. Melalui program Merdeka Belajar yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik, maka hard dan soft skills mahasiswa akan terbentuk dengan kuat,” lanjut Novesar Jamarun.

Pada tahun 2021, jelas Novesar, ISI Padangpanjang mulai berpartisipasi dan menyelenggarakan Program Permata-Sari dan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dengan posisi mengirim dan menerima. Tercatat, 42 mahasiswa ISI Padangpanjang mengikuti program Permata-Sari di berbagai universitas terkemuka di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur seperti UNJ, ISBI Aceh, UTU, Unila, Unsyah, Untan, USU, Unand, Unja, Unimal dan lain-lain. Sementara itu, 82 orang mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Indonesia barat, tengah dan timur juga ikut mengambil mata kuliah unggulan di berbagai Prodi ISI Padangpanjang.

“Secara bertahap, ISI Padangpanjang juga melakukan peningkatan kualitas tenaga pendidik, sesuai dengan kompetensi masing-masing. Hal yang sama juga kita lakukan terhadap tenaga kependidikan, dalam rangka menciptakan SDM yang unggul dan professional. Saat ini, ISI Pa­dangpanjang memiliki tenaga pendi­dik dengan kualifikasi pendidikan S2 sebanyak 184 orang dan S3 sebanyak 31 orang, sementara yang sedang melanjutkan pendidikan S3 sebanyak 5 orang,” urai Novesar Jamarun.

Dalam kesempatan itu, Novesar Jamarun menyampaikan, sejumlah capain yang telah diraih ISI Padangpanjang, diantaranya, ISI Padangpanjang telah tergabung dalam LTMPT yang merupakan lembaga penyelenggara tes masuk perguruan tinggi negeri dalam pelaksanaan UTBK. Dalam seleksi penerimaan mahasiswa, ISI Padangpanjang juga telah melakukan melalui SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri.

“ISI Padangpanjang telah membuka dua program studi baru jenjang S1 yakni Prodi Desain Produk dan Kepariwisataan. Untuk jenjang S2, Program Studi Pendidikan Seni dan Prodi Humanitas. Termasuk juga, rencana pengembangan kampus II ISI Padangpanjang di Kabupaten Padangpariaman hampir rampung dengan telah adanya penyerahan lahan seluas 43 hekatare dan pengajuan biaya pembangunan ke Kemendikbudristekdikti untuk tahun 2023,” ungkapnya.

Sementara itu, Asisten III Sekretariat Daerah Pemprov (Sekdaprov) Sumbar Andri Yulika SH M Hum yang mewakili Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar menyebutkan, di era revolusi industri 4.0 atau era Internet of Thing (IOT), manusia dituntut untuk menjadi pribadi sedia setiap saat, realtime, on-demand dan terbuka. “Perlu menjadi kesadaran bersama, bahwa saat ini kita hidup di era disrupsi, era transisi yang mengubah lanskap kehidupan manusia,” sebutnya.

Ditambahkannya, kita diharapkan untuk siap memenangi persaingan global dan harus selalu mengembangkan ilmu pengetahuan untuk bersiap menghadapi tantangan besar yang akan terjadi di era revolusi industri 4.0 saat ini.

“Setidaknya ada sembilan perubahan kehidupan 4.0. Di antaranya perubahan teknologi, perubahan makna ownership ke sistem sharing concept, perubahan pekerjaan dan profesi. Kemudian perubahan peta kompetisi, perubahan perilaku dan gaya hidup, perubahan regulasi, perubahan sumber kedaulatan baru, perubahan menjaga trust dan reputasi menjadi tumpuan kehidupan dan perubahan skill baru,” jelasnya.

Rangkaian pelaksanaan Dies Natalis ISI Padangpanjang yang telah berlangsung sejak satu minggu lalu, juga melaksanakan berbagai kegiatan, seperti pertunjukan seni, pameran lukisan, kegiatan olahraga dan beragam kegiatan lain yang diikuti civitas ISI Padangpanjang de­ngan tetap menerapkan Protokol Ke­sehatan (Prokes) Covid-19. (adv)

Exit mobile version